BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin hingga Oktober 2024 ini belum menunjukan tren memuaskan. Ada beberapa SKPD yang masih kualahan mengejar target yang sudah disepakati.
SKPD yang dimaksud Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin.
Dua SKPD ini capaian PAD hingga Oktober ini tak lebih dari 40 persen.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan Belanja Daerah dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Edy Wibowo, dari keseluruhan SKPD di jajaran Pemko Banjarmasin hanya dua SKPD tersebut yang jauh dari target.
Sementara rata-rata dinas lainnya sudah mencapai 65 persen lebih.
Meskipun itu, Edy tak begitu menyalahkan, namun memang ada faktor yang mempengaruhi minimnya capaian itu.
Misalnya capaian realisasi Disbudporapar Kota Banjarmasin baru terealisasi Rp. 58 juta dari target Rp. 200 juta atau sekitar 29 persen.
Sedangkan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin realisasi capaian yang targetnya Rp. 1,5 miliar baru terealisasi Rp.600 juta atau sekitar 40 persen.
Kendala untuk Disbudporapar yakni sejumlah destinasi wisata seperti Siring Menara Pandang dan Siring Maskot Bekantan belum dikenakan tarif masuk hingga tidak ada pemasukan yang bersumber dari itu.
Kemudian retribusi sewa lapangan basket di kawasan Siring Maskot Bekantan yang belum maksimal.
Sementara DKP3 Kota Banjarmasin terkendala karena Rumah Potong Unggah (RPU) Modern yang masih belum bisa beroperasional hingga saat ini.
“Ya dua SKPD ini PAD paling rendah, dan memang cukup beralasan,”ujarnya.
Editor : Hamdani