Good Bye Perang Rusia-Ukraina, Trump Buka Jalan Akhiri Konflik

- Jurnalis

Jumat, 14 Februari 2025 - 01:14 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Donald Trump dan Vladimir Putin (FOTO REUTERS/ISTIMEWA)

Donald Trump dan Vladimir Putin (FOTO REUTERS/ISTIMEWA)

BOMINDONESIA.COM, RUSIA – Perang antara Rusia dan Ukraina tampaknya mendekati akhir. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi membahas upaya perdamaian dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (12/2/2025).

Pembicaraan ini dilakukan melalui sambungan telepon dan menjadi langkah diplomasi pertama Trump sebagai presiden dalam upayanya menghentikan perang, sebagaimana yang telah ia janjikan dalam kampanyenya.

Dalam unggahan di akun media sosial pribadinya, TruthSocial @realDonaldTrump, Trump mengungkapkan isi percakapannya dengan Putin dan Zelensky.

Trump: Putin Setuju Mengakhiri Perang

Trump pertama kali mengungkap pembicaraannya dengan Putin dalam sebuah unggahan panjang sebelum beralih membahas dialognya dengan Zelensky.”Saya baru saja melakukan percakapan panjang dan sangat produktif dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia,” tulis Trump, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (13/2/2025).

“Kami membahas sejarah besar kedua negara, termasuk bagaimana kita pernah berjuang bersama dalam Perang Dunia II. Rusia kehilangan puluhan juta jiwa, dan kami juga kehilangan begitu banyak orang. Kami sepakat bahwa akan ada manfaat besar jika kedua negara bekerja sama di masa depan,” tambahnya.

Trump menegaskan bahwa ia dan Putin memiliki kesepahaman bahwa perang yang sedang berlangsung harus segera dihentikan.”Pertama-tama, seperti yang kami sepakati, kita ingin mengakhiri pertumpahan darah yang telah menelan jutaan nyawa dalam perang antara Rusia dan Ukraina,” katanya.

Baca Juga :  Persediaan Melonjak, India Izinkan Ekspor Beras

Ia juga mengklaim bahwa Putin mendukung visi kampanyenya yang ia sebut sebagai “Akal Sehat” (Common Sense). Bahkan, keduanya sepakat untuk saling berkunjung ke negara masing-masing di masa depan.”Kami juga menyepakati agar tim negosiasi masing-masing segera memulai pembicaraan. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menghubungi Presiden Zelensky untuk memberitahukan hasil percakapan dengan Putin,” lanjutnya.

Trump menugaskan beberapa pejabat tinggi AS untuk memimpin negosiasi, di antaranya:

Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz,Duta Besar sekaligus Utusan Khusus Steve Witkoff

Menurutnya, perang ini seharusnya tidak pernah terjadi jika ia masih menjabat sebagai presiden sebelumnya. Namun, karena perang telah berlangsung, ia menegaskan bahwa konflik ini harus segera diakhiri.

“Jutaan orang telah tewas dalam perang yang tidak akan pernah terjadi jika saya tetap menjadi Presiden. Tapi sekarang sudah terjadi, dan harus diakhiri. Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang!” tegasnya.

Trump juga mengucapkan terima kasih kepada Putin atas pembebasan seorang warga negara AS, Marc Fogel, yang sebelumnya ditahan di Rusia.

Baca Juga :  Gus Dur dan Guru Sekumpul

Zelensky Juga Ingin Perdamaian

Dalam unggahan lanjutan di TruthSocial, Trump juga membahas percakapannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. “Saya baru saja berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelensky dari Ukraina. Percakapan berlangsung dengan sangat baik,” ungkap Trump.

Ia menekankan bahwa, seperti Putin, Zelensky juga menginginkan perdamaian.”Presiden Zelensky, seperti Presiden Putin, ingin menciptakan PERDAMAIAN,” tulisnya.

Trump juga mengumumkan bahwa pertemuan lebih lanjut terkait perdamaian akan diselenggarakan pada Jumat (14/2/2025) di Munich, Jerman. Delegasi AS dalam pertemuan ini akan dipimpin oleh Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio.

“Saya berharap hasil pertemuan ini akan positif. Sudah saatnya menghentikan perang yang menggelikan ini, yang telah menyebabkan begitu banyak kematian dan kehancuran yang tidak perlu. Tuhan memberkati rakyat Rusia dan Ukraina,” pungkasnya.

Arab Saudi Jadi Lokasi Pertemuan?

Sementara itu, mengutip Reuters, muncul spekulasi bahwa pertemuan langsung antara Putin dan Zelensky dapat dilakukan di negara ketiga. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) disebut-sebut sebagai lokasi potensial untuk pembicaraan damai,meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai hal ini.

Editor : Mercurius

Berita Terkait

Timnas Indonesia Tumbangkan Bahrain 1-0, Gol Tunggal Ole Romeny Bawa Garuda Berjaya!
Pemimpin Hamas Tewas Diserang Rudal Israel saat Lagi Shalat
Peringatan Perjalanan bagi Warganya yang Bepergian ke Amerika Serikat
Durasi 13-14 Jam, Puasa Ramadan di Arab Saudi
Panduan Shalat Tarawih di Masjidil Haram
Mantan Juara Dunia Tinju Bertukar Tempat dengan Sandera, Lumpuhkan Pelaku dalam Lima Detik
Yuk, Buka Puasa Ramadan di Masjid Nabawi Madinah
Pertemuan Duta Besar dan Presiden Sri Lanka, Bahas Penguatan Hubungan Bilateral

Berita Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 03:25 WITA

Timnas Indonesia Tumbangkan Bahrain 1-0, Gol Tunggal Ole Romeny Bawa Garuda Berjaya!

Senin, 24 Maret 2025 - 01:56 WITA

Pemimpin Hamas Tewas Diserang Rudal Israel saat Lagi Shalat

Minggu, 23 Maret 2025 - 18:02 WITA

Peringatan Perjalanan bagi Warganya yang Bepergian ke Amerika Serikat

Selasa, 18 Maret 2025 - 00:35 WITA

Durasi 13-14 Jam, Puasa Ramadan di Arab Saudi

Minggu, 16 Maret 2025 - 22:21 WITA

Panduan Shalat Tarawih di Masjidil Haram

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Wali Kota Minta Pemulung eks TPAS Basirih Dipekerjakan di TPST, TPS 3R dan PDU

Kamis, 27 Mar 2025 - 06:32 WITA

Pemkab Mura ikuti Rakor secara virtual (foto: Maya)

Kalteng

Pemkab Murung Raya Ikuti Rapat LKPJ secara Daring

Rabu, 26 Mar 2025 - 23:32 WITA