BOMINDONESIA.COM, GAZA – Bagian dari pertukaran, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina, termasuk 111 orang yang ditahan selama perang di Gaza. Beberapa di antara mereka dihukum atas serangan yang menewaskan puluhan warga Israel.
Di Ramallah, bus yang membawa 42 tahanan Palestina disambut oleh kerumunan yang bersorak dan mengibarkan bendera Palestina. Salah satu yang dibebaskan adalah Eyad Abu Shkaidem, yang sebelumnya dijatuhi hukuman 18 kali penjara seumur hidup atas keterlibatannya dalam serangan bunuh diri.
Bagi keluarga sandera Israel, kepulangan mereka diwarnai dengan berbagai emosi. Forum Keluarga Sandera membandingkan kondisi ketiga sandera dengan para penyintas kamp konsentrasi Nazi, menyerukan pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan di Gaza.
Pertukaran ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang telah berlangsung selama 42 hari, dimediasi oleh Mesir dan Qatar dengan dukungan Amerika Serikat. Kesepakatan ini sejauh ini telah menghasilkan pembebasan 13 sandera Israel dan lima sandera Thailand, serta 583 tahanan Palestina.
Namun, proses negosiasi masih menghadapi tantangan. Hamas menegaskan mereka tidak bisa dikesampingkan dalam pembahasan pasca perang di Gaza, sementara Israel terus menyusun rencana untuk memungkinkan warga Palestina meninggalkan wilayah tersebut.
Hingga saat ini, konflik yang dimulai sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menyebabkan sekitar 1.200 warga Israel tewas dan lebih dari 250 orang disandera.
Editor : Afdiannoor