BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina Khawatir, suhu panas ekstrem yang dirasakan sekarang dikhawatirkan dilanda kebakaran lahan dan kabut.
Di Kota Seribu Sungai dan wilayah sekitarnya musim kemarau ini masih diselingi hujan. Dalam pekan ini saja hujan dengan intensitas rendah sudah beberapa kali terjadi. Namun, panas dan pengap masih dirasakan oleh warga baik siang hari maupun malam.
Kata Ibnu Sina, Banjarmasin menjadi langganan mendapat kabut kiriman dampak dari kebakaran lahan daerah tetangga. Hal itu yang dikhawatirkan.
Jika kondisi panas ektrem maupun suhu panas global ini, Banjarmasin tidak begitu terdampak. karena kota masih banyak pepohonan yang meneduhkan.
Oleh sebab itu hanya tinggal merawat dan lebih sering disiram agar pohon maupun tanaman tetap hidup.
“Kita lebih khawatir kebakaran lahan, warga agar lebih waspada. Lahan tidur agar diperhatikan dan tanaman juga harus rutin disiram,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin, Husni Thamrin mengatakan, diprediksi panas ekstrem ini terjadi hingga bulan September ini.
Banyak beberapa lahan tidur di Banjarmasin sudah mengering, namun kemarau tahun ini tak separah tahun 2023 lalu, karena musim panas ini bisa dikatakan kemarau basah.
Suhu memang panas, namun ada diselingi hujan yang membasahi perkotaan. Bila dibanding dengan tahun lalu, kemarau panjang telah memberi dampak seperti puluhan titik kebakaran lahan, kabut asap dan kebakaran bangunan.
“Sampai saat ini, belum ada laporan lahan yang terbakar. Dan bisa kita sampaikan kondisi sekarang masih stabil terkendali, mudahan tidak ada musibah yang merugikan,” ucapnya.
Editor : Hamdani