BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN– Sekitar seratus lebih warga Banjarmasin dan daerah sekitarnya dilibatkan dalam Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan 2024 yang digelar di Aula Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Kalsel (Unukase).
Acara kerjasama FKPT Kalsel dan Unukase ini, hadir Ketua FKPT Kalsel Aliayansyah Mahadi, Rektor Unukase, Dr Abrani Sulaiman, Pejabat Kesbangpol dan para narasumber.
Dalam forum tersebut masyarakat diajak kenali dan peduli lingkungan sendiri (Kenduri), khususnya terhadap ancaman radikalisme dan terorsime.
Menurut Aliansyah, ancaman radikalisme dan terorsime bisa terjadi kapan dan dimana saja. Oleh sebab itu, perlu diberikan pemahaman dan materi atas bahaya radikaillisme itu. Warga jangan sampai lengah. Aksi radikal setidaknya dapat dicegah dari pengetahuan warga dan kenduri itu sendiri.
Aliansyah juga menyampaikan bahwa potensi radikal di Kalsel bisa saja terjadi, apalagi juga pernah kejadian radikal yang menyerang Polsek Daha 2020 lalu. “Artinya kalau ini tidak kita waspadai dan bahaya ancaman itu bisa saja terjadi, warga jangan sampai lengah,” ucapnya.
“Strategi pencegahan ini juga kita minta para semua pihak, para media, phentahelix, pemerintah, karyawan dan tokoh masyarakat,” ucapnya.
Rektor Unukase, Dr Abrani Sulaiman, menyambut baik kegiatan pencegahan radikalisme dan terorisme itu. Memang ini penting, warga harus mengenali dan meningkatkan kewaspadaan.
Hal ini juga berkaitan dengan NU seperti yang termuat dalam Tawassuth (seimbang) sikap moderat atau berada di tengah-tengah, tidak ekstrim ke kanan atau kiri, dan tidak memihak. Kemudian Tasamuh(toleransi) dan Tawazun (keseimbangan). “Semoga apa yang disampaikan menjadi Ilmu yang bermanfaat. Dan semakin meningkatkan kenyamanan dalam bermasyarakat,” ujarnya.
Unukase juga mendukung dalam pelaksanaan pencegahan radikal dan terorisme itu sendiri. Sedikitnya ada tiga mata kuliah yang mendukung pencegahan itu.
Editor : Hamdani