BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Realisasi APBD Provinsi Kalsel menunjukan presentase penyerapan yang cukup menghawatirkan. Kendati itu, apakah target bisa tercapai sesuai harapan, atau bahkan banyak meninggalkan SILPA tahun ini.
Namun, bila berkaca dengan tahun sebelumnya, capaian mencemaskan itu juga terjadi dipenghujung beberapa bulan tutup anggaran. Setelah dilakukan kerja ekstra disisa waktu, akhirnya penyerapan APBD tercapai sesuai yang diharapkan.
Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan (DJPb) Kalsel Syafriadi, menyampaikan, dipenghujung tahun Kalsel belum bisa merubah kebiasaannya yakni lambatnya penyerapan anggaran sehingga menumpuknya realisasi anggaran di akhir tahun.
“Berdasarkan penelitian terdahulu, pergeseran belanja modal sebesar Rp1 triliun dari akhir triwulan IV ke pertengahan triwulan III akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi 0,05 persen di triwulan III,” ujarnya, Selasa (26/11/2024)
Penyebab utama keterlambatan realisasi belanja APBD, ungkap Syafriadi, adalah terlambatnya proses pengadaan barang dan jasa sehingga realisasi belanja daerah mundur ke akhir tahun anggaran.
Beberapa penyebab keterlambatan realisasi belanja daerah selain keterlambatan lelang adalah perencanaan DED (Detail Enginering Design) yang terlambat, penetapan Pejabat Pengelola Keuangan dan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa yang juga terlambat dan keterlambatan petunjuk teknis Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dari Kementerian/Lembaga Negara terkait.
“Solusi atau rekomendasi dalam rangka akselerasi belanja APBD yang dapat diberikan yaitu pengadaan atau lelang pekerjaan barang/jasa secara dini, percepatan DED, penetapan pejabat pengelola kegiatan dan pengadaan lebih awal dan percepatan penerbitan juknis DAK Fisi,” kata Syafriadi.
Policy responses dalam rangka optimalisasi belanja daerah agar tidak menumpuk di akhir tahun anggaran, antara lain pemda diharapkan dapat meningkatkan akurasi perencanaan anggaran agar realisasinya dapat tepat waktu dan tepat sasaran. “Realisasi anggaran idealnya tepat waktu, kalau sampai tertumpuk pasti terganggu,” ujarnya.
Editor : Hamdani