Diperiksa Penyidik Ditreskrimum Polda Kalsel, Nasib Kadisdik Madun Ditentukan Pendapat Ahli

- Jurnalis

Jumat, 11 Oktober 2024 - 21:46 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Madun bergegas memasuki mobil plat merah milik Pemprov Kalsel (Foto : Istimewa)

Madun bergegas memasuki mobil plat merah milik Pemprov Kalsel (Foto : Istimewa)

BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Menggunakan kaos oblong putih, kopiah hitam, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammadun (Madun), bergegas memasuki mobil plat merah milik Pemprov Kalsel dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalsel, Jumat (11/10/2024).

Madun panggilan akrabnya, diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Kalsel sejak pagi hingga siang menjelang salat jum’at, terkait kasus dugaan pengancaman yang sebelumnya dilaporkan aktivis LSM Aliansyah.

Direktur Reskrimum Polda Kalsel Kombes Pol Erick Frendriz ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap Kadisdik Provinsi Kalsel Muhammadun.”Ya diperiksa hari ini, selanjutnya akan dilakukan permintaan pendapat ahli atau legal opinion untuk menentukan apakah masuk pidana atau bukan,” katanya.

Sebelumnya, Kadisdik Kalsel Muhammadun dilaporkan Aktivis LSM Aliansyah, ke Ditreskrimum Polda Kalsel, pada Selasa 10 September 2024, atas dugaan pengancaman melalui telepon.

Baca Juga :  Pengendara di Km 5 Banjarmasin Digegerkan dengan Temuan Mayat di Sungai

Aliansyah mengaku jadi korban pengancaman Madun buntut dari aksi demo yang dipimpinnya di Kantor Gubernur Kalsel pada Jumat 6 September 2024 lalu. Saat itu Aliansyah berperan sebagai koordinator LSM yang mendesak agar jabatan Madun sebagai Kadisdik Kalsel dicopot, dengan alasan telah berlaku nir-etika saat berbicara di acara resmi di sebuah hotel, yakni memakai sandal dan merokok.”Madun, Kadisdik Kalsel mengancam, membawaibbetimpas (ngajak saling bacok),” ujar Aliansyah kepada wartawan usai melapor di Polda Kalsel.

Kuasa hukum Aliansyah, Budi Khairannoor, secara kronologis menerangkan, pengancaman itu diterima kliennya melalui saluran telepon Whatsapp pada Senin, 9 September 2024 siang.  Melalui saluran telepon itu lah seseorang yang mengaku Madun menyampaikan ancamannya. Isinya untuk beradu saling bacok. “Ini sudah mengarah ke pengancaman. Ini sangat tidak elok dilakukan oleh seorang kepala dinas. Dan ini sudah tidak bermoral,” kata Budi.

Baca Juga :  Akhirnya Muhammadun Berkomentar, Dia Mengaku Salah dan Meminta Maaf

Budi menyatakan, yang membuat dugaan semakin kuat bahwa yang melakukan pengancaman itu adalah Madun, setelah mereka menelusuri kepemilikan nomor telepon. Setelah dilakukan pengecekan melalui aplikasi, diketahui bahwa nomor tersebut merupakan milik ajudan Madun.”Kami cek melalui aplikasi Get Contact, di situ muncul nama Sirajudin ajudan Madun,” jelas Budi.

Tak hanya itu kata Budi, sebelum ancaman itu muncul, kliennya juga sempat beberapa kali menerima teror melalui telepon maupun pesan Whatsapp, “Kami datang ke sini (Polda Kalsel) untuk meminta perlindungan,” katanya

Editor : Mercurius

Berita Terkait

FKPWK Ucapkan Selamat atas Pelantikan Muhidin – Hasnur dan Harapkan Perubahan Positif di Kalsel
Mabuk dan Simpan Sajam, Residivis Pembunuhan Ditangkap di Pasar Antasari
Oknum Polisi Polres Banjar Diadili atas Kasus KDRT dan Perselingkuhan
Bukan Trader Batu Bara! Perusahaannya hanya Jual LPG, Ahmad Firdaus Terjerat Kasus Penipuan Rp1,4 M
Wenas Fero Patrice Dirga Gugat Status Tersangka TPPU, “Tantang” Polda Kalsel di Praperadilan
Korban Penyerangan di Sei Bilu Kecewa, Ketua FKPWK Minta Polisi Profesional dan Berikan Pelayanan Prima
Bantah tak Tanggapi Laporan, Polsek Bantim Sudah Lakukan Ini
Korban Penyerangan di Sei Bilu Kecewa Laporan tak Ditanggapi Polisi

Berita Terkait

Rabu, 19 Februari 2025 - 15:53 WITA

FKPWK Ucapkan Selamat atas Pelantikan Muhidin – Hasnur dan Harapkan Perubahan Positif di Kalsel

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:50 WITA

Mabuk dan Simpan Sajam, Residivis Pembunuhan Ditangkap di Pasar Antasari

Selasa, 18 Februari 2025 - 20:46 WITA

Oknum Polisi Polres Banjar Diadili atas Kasus KDRT dan Perselingkuhan

Selasa, 18 Februari 2025 - 00:17 WITA

Bukan Trader Batu Bara! Perusahaannya hanya Jual LPG, Ahmad Firdaus Terjerat Kasus Penipuan Rp1,4 M

Senin, 17 Februari 2025 - 22:32 WITA

Wenas Fero Patrice Dirga Gugat Status Tersangka TPPU, “Tantang” Polda Kalsel di Praperadilan

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Setelah Dilantik, Wali Kota Yamin Masuk Akademi Militer

Rabu, 19 Feb 2025 - 15:23 WITA

Pengamat Dr Didi Susanto (foto:bomindonesia)

Kalimantan Membangun

Dr Didi Susanto: Makan Bergizi Gratis Kebijakan Bagus

Rabu, 19 Feb 2025 - 14:17 WITA