BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Kota Banjarmasin memiliki berbagai ikon yang menarik perhatian. Salah satunya Tower PDAM yang terletak pertigaan Jalan Zafri Zam-Zam dan Jalan Soetoyo S, Banjarmasin Barat.
Tower dengan tinggi kurang lebih 40 meter, diameter 12 meter itu selain menarik ikon wisata, disana juga menyimpan nilai sejarah berkembangnya perusahaan air minum pertama di Banjarmasin itu yang dibangun sekitar tahun 1967.
Tower itu dibangun untuk menampung air leding yang kemudian dibagi ke pelanggan sekitar dengan gaya gravitasinya tanpa menggunakan mesin.
Namun sayang, lokasi tidak dikelola dengan baik dan terakhir sekitar 8 tahun lalu sempat digunakan loket pembayaran PAM Bandarmasih.
Sekarang ini lokasipun kerap ditinggali para gelandangan dan aktivitas liar tanpa adanya pengelolaan yang bermanfaat. Padahal Pemko Banjarmasin bisa saja mengembangkan UMKM disekitar lokasi tersebut dan ikon pariwisata.
Direktur Umum PAM Bandarmasih, M Syahrani menyampaikan, bahwa lokasi itu akan segera digunakan kembali, membuka layanan masyarakat di lingkungan Banjarmasin Barat dan Tengah. Layanan disana segera dibuka awal tahun 2025 agar warga bisa lebih dekat mendapatkan pelayanan yang cepat dan efisien.
Kemudian, pemanfaatan kembali tempat dilokasi tower guna menghidupkan beberapa kegiatan yang mungkin bisa diakomodir untuk kepentingan publik. “Lokasi Tower PDAM segera kita aktifkan lagi untuk pelayanan, membantu masyarakat yang tinggal jauh. Jadi tidak usah lagi ke kantor PAM disini,” ujarnya.
Editor : Hamdani