BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Rencanan penggunaan alat penyaring kotoran dengan Tripikon S Subarwakat sudah dimatangkan Pemerintah Kota Banjarmasin bersama Forum Kota Sehat (FKS) Kota Banjarmasin.
Hasil penelitian dan beberapa kali uji coba alat tersebut juga sudah dilaporkan langsung ke Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Selasa (27/8/2024) di Ruangan Baiman.
Wali kota pun merespon baik dan meminta agar pelaksanaan penggunaan Tripikon S untuk jamban cemplung bisa terlaksana dengan baik dan cepat.
Ujarnya itu juga sebagai upaya pengurangan kebiasan buang air besar sembarangan di sungai dn target 100 persen ODF (Open Defecation Free) di kota Seribu Sungai tercapai. “Ya ini agar secepatnya bisa dilaksanakan, nanti dinas PUPR dan dinas terkait bisa dihubungi. Mudahan sungai kita bersih dari buang air besar sembarangan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua FKS Banjarmasin, Drs Faturrahman menyampaikan, bahwa ada beberapa kelurahan yang menyatakan siap untuk dipasang Tripicon S.
Dengan itu juga sekaligus menambah kelurahan yang siap untuk deklarasi menjadi 33 kelurahan. Jika itu sudah deklarasi, maka ODF di Banjarmasin tercapai 80 persen.
ODF 80 persen meruapakan syarat paling minimal untuk bisa mendapatkan gelar kota sehat tingkat kota se Indonesia dan Banjarmasin kota yang paling tinggi tantangannya sebab harus menghadapi ribuan jamban yang masih digunakan warga di bantaran sungai.
Bagaimana cara kerja alat pengolahan limbah tripikon S Subarwakat itu? Kata Faturrahman, bahwa fungsi alat itu masih sama dengan teknologi bio filter yang sudah dikerjakan pihaknya. Yakni, Tripikon berfungsi memfilter dan mengurai kotoran yang dibuang ke wadah penampungan.
Jadi saat sudah difilter, maka air yang keluar dari tabung sudah dalam keadaan bersih, sehingga tidak mencemari sungai. Jika semuanya dipasangi alat tersebut maka kandungan bakteri E Coli di sungai Banjarmasin berkurang signifikan. “Namun hal itu semuanya perlu proses, karena ada lima ribu lebih lagi jamban yang masih digunakan warga. Saya harap tripikon ini bisa digunakan karena biayanya juga jauh lebih murah daripada bio filter,” katanya.
Editor : Hamdani