BOMINDONESIA.COM, BANJARBARU –Setelah hampir 24 jam melakukan pencarian, korban peristiwa tanah longsor di Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka berhasil ditemukan pada Rabu (30/10/1024) malam.
Camat Cempaka, Deddy Haryadi membenarkan jika korban peristiwa tanah longsor di kawasan pendulangan intan itu telah ditemukan ,Rabu (30/10/2024) sekitar pukul 23.58 WITA. Iya, benar (sudah ditemukan),” katanya , kepada wartawan, Kamis (31/10/2024) pagi.
Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru, Zaini Syahranie menambahkan, korban berinisial U (50) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Korban ditemukan pada pukul 23.58 Wita dalam kondisi meninggal dunia,” tuturnya.
Usai ditemukan, jasad korban langsung dibawa relawan dan masyarakat ke rumah duka. Hal itu diungkapkan oleh salah satu relawan emergency di Banjarbaru, M Zaini “(Korban) langsung dibawa ke rumah duka,” tambahnya.
Kapolsek Cempaka, Iptu Ketut Sedemen saat mengatakan korban ditemukan pada kedalaman 10 meter dari atas permukaan tanah. Saat pencarian juga sempat mengalami kendala karena bagian tebing mengalami longsor sebanyak dua kali. “Sempat longsor lagi dua kali, itu jadi kendala. Maka digunakan alat berat untuk membuat dinding tebing tidak kembali longsor untuk memudahkan pencarian,” tuturnya
Seperti diketahui, peristiwa tanah longsor terjadi di kawasan Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung pada Rabu (30/10/2024). Peristiwa bermula saat lima hingga enam pendulang bekerja menggali tanah untuk mengambil batu.
Salah satu korban selamat bernama Hendy mengatakan, dalam prosesnya, pendulang harus membuang tanah untuk kemudian mengambil batunya. Tanpa disadari, tanah yang berada tinggi di atas para pendulang tiba-tiba saja ambruk ke bawah mengenai mereka. Karena longsor, sekitar berlima orang yang melihat bergerak tanahnya langsung lari semua, tetapi paling bawah tertinggal,” ungkapnya.
Hendy menyebutkan, kedalaman galian dulang itu berjarak sekitar 3 meter. Namun satu di antara dari pekerja lainnya tak sempat menyelamatkan diri karena tertinggal di bawah. “Saya cuma kena terjepit kayu. Alhamdulillah selamat,” tutur Hendy.
Sementara itu, warga setempat bernama Anang menambahkan, lokasi pendulangan sebelumnya adalah juga bekas penggalian. Kemudian kembali digarap sebagai tempat pendulangan. “Tanah ini bekas pekerjaan dulu lalu dikerjakan lagi dan longsor hari ini, pendulangannya aktif tiap hari,” ujarnya.
Editor : Mercurius