Musim Bercocok Tanam di Banjarmasin Terganggu Curah Hujan

- Jurnalis

Sabtu, 7 Desember 2024 - 16:34 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bercocok tanam di Kalsel (foto:bomindonesia)

Bercocok tanam di Kalsel (foto:bomindonesia)

BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Masa tanam di Banjarmasin dan wilayah sekitarnya sekarang ini sedang terganggu. Hal ini disebabkan cuaca ektrem curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utamanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin Yuliansyah Effendi, menyampaikan bahwa Nopember sampai Desember adalah titik yang paling tinggi intensitas curah hujan. Pantauan pihaknya di lapangan, hampir semua titik lahan pertanian terendam seperti dikawasan Banjarmasin Timur.

Yuli menerangkan ketinggian air di area persawahan bisa mencapai 30 cm. Hingga paling parah di Banjarmasin Selatan yang bisa mencapai pinggang orang dewasa. Jika ketinggian banjirnya, maka tidak bisa dilakukan penanaman padi. “Ini tentu menjadi kendala bagi petani. Apalagi kita mau meningkat indek Pertanaman (IP) dua kali, itu masih terkendala pada keadaan”, ucapnya.

Baca Juga :  Pasangan Yamin-Ananda (YA) Peserta Pertama Yang Mendaftar Walikota dan Wakil Walikota

Untuk melakukan masa penanaman kembali pun, disampaikannya kemungkinan hal ini baru bisa dilakukan kemungkinan di bulan Januari atau Maret tahun depan. “Jadi menunggu air agak surut, seperti pengalaman di tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, meskipun masa penanaman padi di wilayah Banjarmasin terganggu akibat kondisi cuaca. Hal tersebut dikatakan Yuli tak akan terlalu berpengaruh pada stok pangan di Kota Banjarmasin.

Baca Juga :  Lomba Jukung Tradisional Mantuil di Pulau Bromo Rebutkan Piala Paman Birin 2024

Ini karena Kota Banjarmasin bukanlah sebagai daerah penyangga, dan sebagian besar persediaan pangan pun didapatkan dari kabupaten tetangga yang ada disekitar Banjarmasin. “Penanaman disini itu istilahnya semacam kontribusi aja lah terhadap keberadaan stok pangan atau beras yang ada,” jelasnya.

“Karena dengan luasan sekitar 2.600 hektar an, begitu panen serentak paling kalau diberikan atau dimakan oleh masyarakat Kota Banjarmasin. Itu paling 40 sampai 50 hari (persediaannya) habis,” tandasnya.

Editor : Hamdani

Berita Terkait

Tahun 2024 Perekonomian Kalsel Tumbuh Positif, Inflasi Juga Terkendali
Sapakawanan Project SMKN 3 Banjarmasin Raih Juara 2 Lomba Video Kreatif Gizi Nasional
Dampak Banjir Rob, Rumah dan Jalan Aspal Rawan Rusak, Ini Kata Gatensi kalsel
Duel Maut Jelang Tengah Malam, Amat Setrum Tewas Bersimbah Darah
Gus Irfan Kunjungi Kalsel, Cek Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H/2025 M di Banjarbaru
Calon Rektor Uniska Zainul dan Aam Adu Argumen Wujudkan Kampus Unggul
Warga Banjar Diminta Waspada Fase Kedua Banjir Rob
Banjarmasin Belum Berhasil Didik Warganya Taat Buang Sampah Pada Tempatnya

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:59 WITA

Tahun 2024 Perekonomian Kalsel Tumbuh Positif, Inflasi Juga Terkendali

Jumat, 20 Desember 2024 - 22:59 WITA

Sapakawanan Project SMKN 3 Banjarmasin Raih Juara 2 Lomba Video Kreatif Gizi Nasional

Jumat, 20 Desember 2024 - 05:57 WITA

Dampak Banjir Rob, Rumah dan Jalan Aspal Rawan Rusak, Ini Kata Gatensi kalsel

Kamis, 19 Desember 2024 - 23:19 WITA

Duel Maut Jelang Tengah Malam, Amat Setrum Tewas Bersimbah Darah

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:51 WITA

Gus Irfan Kunjungi Kalsel, Cek Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H/2025 M di Banjarbaru

Berita Terbaru

Anggota Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas dan insan pers di Kalimantan Selatan berfoto bersama dalam acara sosialisasi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) (foto:istimewa/bomindonesia)

Halo Indonesia

Google News Showcase Diluncurkan Awal Tahun 2025

Minggu, 22 Des 2024 - 18:41 WITA