BOMINDONESIA.COM, IMF – Berdasarkan angka Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita masing-masing Negara, tampak negara termiskin di dunia pada 2024 ini.
Angka PDB per kapita sering menjadi tolok ukur paling umum dalam mengukur kekuatan ekonomi sebuah negara. PDB per kapita adalah besaran pendapatan rata-rata suatu negara. Semakin kecil angkanya, maka akan semakin miskin pula negara tersebut. Data Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat 10 negara termiskin di dunia Tahun 2024:
- Yaman – US$ 1.996
Konflik yang tiada henti membuat negara kaya minyak ini jadi salah satu negara paling miskin di dunia saat ini. Perang yang pecah sejak 2014 telah merenggut nyawa lebih dari 150.000 orang dan sukses meruntuhkan perekonomian. Saat ini lebih dari 80% penduduk Yaman hidup dalam kemiskinan.
- Madagaskar – US$ 1.979
Negara Afrika yang satu ini memiliki tingkat kemiskinan sekitar 75%. Pertumbuhan ekonominya terbilang lambat, angka inflasi pun hampir mencapai 8%. Selain tekanan akibat pandemi Covid-19, Madagaskar juga merasakan lonjakan harga pangan ekstrem sejak perang di Ukraina bergejolak.
- Liberia – US$ 1.882
Masih dari Afrika, Liberia juga jadi salah satu negara termiskin di dunia saat ini. Negara yang sempat dimpimpin legenda sepak bola George Weah ini diwarnai inflasi yang tinggi, pengangguran yang menjamur, serta pertumbuhan ekonomi yang negatif. Pertumbuhan mulai menunjukkan hasil di bawah kepemimpinan Josep Boakai. Ekonomi Liberia diperkirakan akan tumbuh sekitar 5,3% pada tahun 2024 dan tetap di atas 6% pada tahun-tahun mendatang.
- Malawi – US$ 1.712
Negara Afrika yang satu ini sekarang sedang berusaha melawan krisis ekonomi yang menyebabkan kekurangan bahan bakar, lonjakan harga pangan, dan devaluasi mata uang yang tajam. Menurut Bank Dunia, lebih dari 70% penduduk Malawi pada tahun 2023 hidup di bahwa standar garis kemiskinan internasional.
- Niger – US$ 1.675
Negara yang dikelilingi oleh Gurun Sahara ini sangat bergantung pada pertanian. Sayangnya, sektor itu terancam fenomena penggurunan. Kerawanan pangan kini mulai terjadi menyusul menyempitnya lahan pertanian dan kacaunya iklim di gurun. Tidak hanya itu, ekonomi Niger juga diganggu aksi kelompok Boko Haram yang terafiliasi dengan ISIS.
- Mozambik – US$ 1.649
Mozambik sebenarnya mampu mencatat tingkat pertumbuhan PDB rata-rata lebih dari 7% dalam satu dekade terakhir. Namun, gejolak politik secara signifikan membuat Mozambik selalu masuk daftar negara termiskin setiap tahunnya. Di tengah kondisi yang tak menentu, IMF memprediksi ekonomi Mozambik akan tumbuh sekitar 5% pada tahun 2024 dan 2025, bahkan menyentuh dua digit akhir dekade ini.
- Republik Demokratik Kongo – US$ 1.552
Negara termiskin di dunia berikutnya adalah Republik Demokratik Kongo, sebuah negara yang bergerak di bawah kendali diktator. Sekitar 65% dari populasinya hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 2,15 per hari. Di saat yang sama, Bank Dunia cukup yakin negara ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu negara terkaya di Afrika berkat sumber daya yang dimiliki.
- Republik Afrika Tengah – US$ 1.123
Meski kaya emas, minyak, uranium, dan berlian, Republik Afrika Tengah tetap jadi salah satu negara paling miskin di dunia. Saat ini sebagian besar wilayahnya masih dikuasai oleh kelompok anti-pemerintah dan milisi. Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Republik Afrika Tengah meningkat secara moderat, didorong oleh industri kayu, kebangkitan sektor pertanian, dan kembalinya sebagian penjualan berlian.
- Burundi – US$ 916
Perang panjang yang berlangsung pada 1993 hingga 2005 masih meninggalkan bekas yang sangat mencolok, yaitu membuat Burundi jadi salah satu negara termiskin di dunia. Sekitar 80% populasi Burundi bergantung pada pertanian subsisten. Kerawanan pangan hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara-negara Afrika sub-Sahara.
- Sudan Selatan – US$ 455
Sudan Selatan ada di puncak daftar negara termiskin di dunia saat ini. Negara yang baru berdiri pada tahun 2011 ini masih dilanda kekerasan di seluruh wilayah. Melimpahnya cadangan minyak justru memicu perpecahan politik dan sosial, kesenjangan, korupsi dan peperangan. Kekerasan dan gangguan iklim yang ekstrem menghalangi petani untuk menanam atau memanen. (*)