Sambil Nangis Depan Menteri Meutya Hafid, Emak-emak Curhat Suami Kecanduan Judol

- Jurnalis

Kamis, 14 November 2024 - 00:34 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ibu Lagi Nangis (Foto :Istimewa)

Ibu Lagi Nangis (Foto :Istimewa)

BOMINDONESIA.COM, JAKARTA –Sekelompok emak-emak curhat ke Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid soal judi online (Judol). Bahkan ada Emak-emak yang menangis gegara keluarganya jadi korban judi online.

Sebut sajalah Nuravia Oktavia (44). Hebatnya, Nuravia sangat berani menceritakan kisah keluarganya yakni sang sang suami masuk bui gara-gara. Di mana sang suami kecanduan judi online. Parah sih

Bahkan Nuravia mengaku pada wartawan dirinya sampai-sampai ditagih utang oleh debt collector. Dan banyak kisah menyedihkan lainnya dari dari Nuravia.

“Saya korban dari judi online. Suami saya sendiri sampai dia ditahan gara-gara judi online. Gara-gara judi online, handphone, semua TV habis. Sampai saya ditagih-tagih utang,” ungkap Nur sapaan akrabnya di hadapan Menteri Meutya Hafid di Kawasan Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024).

Saking sedihnya Nur dari kelakuan sang suami itu membuat dirinya malu hingga bisa berusaha bertahan dan berdoa agar suaminya bisa bertaubat. Sambil menahan tangis air mata bercucuran, Nur menyampaikan dirinya juga berusaha menjauhkan anaknya yang menginjak usia dewasa muda dari sang suami agar tidak terpengaruh kebiasaan buruknya.

“Saya mau pisah, tapi saya kasihan anak-anak. Udah pada dewasa, udah pada gede. Jadi saya pertahanin biarin. Apa adanya, saya tunggu. Mungkin dia suatu saat nanti akan insaf, akan sadar,” ujarnya.

Baca Juga :  Rosyanto Yudha Hermawan Resmi Jabat Kapolda Kalsel dengan Pangkat Inspektur Jenderal Polisi

“Sampai saya takut anak saya yang pertama umur 19 tahun. Saya takut ikut-ikutan karena ulah ayahnya. Makanya saya tendang jauh anak saya ke saudaranya. Saya jauhkan dari keluarga, dari rumah tangga saya. Takut ketularan kejelekannya, ikut ke bapaknya,” sambung Nur.

Nur mengatakan, dulunya sang pujaan hati ini adalah karyawan di salah satu pabrik batre. Namun karena judi online, suaminya sekarang malah ‘turun kasta’ hanya bekerja serabutan menjadi kuli panggul. “Karena dari temannya mungkin pergaulan, dari suami, dari teman-teman. Jadi dia lancar gitu main. Sampai sekarang dia kerja putus, dikeluarin. Tadinya kerja enak Di pabrik batre punya gaji. Sekarang nggak punya, jadi kuli panggul di Bulog,” ungkap Nur.

Hal sama disampaikan sang istri bernama Nani Puspita (44). Nani mengaku, karena ulah suaminya melakukan pinjaman online (pinjol) gegara kecanduan judi online (judol). Kacaunya lagi, sang suami Nani menggunakan data Nani untuk berutang ke Pinjol. “Awalnya suami bilangnya lagi main game itu biasa. Terus pas saya lihat kan suka ada iklannya tuh yang petir apa gitu, saya baru ngerti. Terus awalnya emang kayaknya dia dikasih menang. Biasanya kayak gitu ya dikasih menang. Dia kayaknya kegiur tuh. Tapi kan kalau kayak gitu gak menang terus,” terang Nani.

Baca Juga :  Masa Tanam Padi Apung Tak Terpengaruh Musim

“Terus ujung-ujungnya pinjol pakai data saya. Data dia kan udah blacklist, nggak bisa minjem kalau sudah blacklist. Terus Data saya yang dipakai jadi debt collector nyarinya saya,” lanjut Nani.

Atas kejadian itu, Nani memutuskan untuk berpisah dengan dambaan hati. Di mana sebelumnya sangat geram dengan sikap mantan suaminya sekarang itu. “Sampai akhirnya kami pisah. Terakhir dia minta video call sama anak. Anak kan udah bisa ngomong. ‘Papa, susu dede abis’. ‘Tunggu papa pulang’. Masa susunya abis sekarang, nunggu pulangnya kapan tau, gitu,” ujar Nani.

Usai mendengarkan keluhan emak-emak itu, Menteri Meutya Hafid mengelus dada karena tak menyangka imbas dari kecanduan judi online bisa separah itu dan berdampak buruk bagi keutuhan keluarga. “Terima kasih Bu Nur, terima kasih Bu Nani buat inspirasi yang diberikan. Saya tuh baru pertama kali ini dengar testimoni seperti ini dan nggak nyangka seburuk itu. This is heartbreaking. Ini luar biasa,” ucap Meutya.

“Mereka nggak terlalu berteriak. Mereka nggak bergaum. Tapi cerita-cerita tadi yang menurut saya akan bergaum. Angka saja itu cuma rasional. Tapi kita butuh sentuh sisi emosional dengan cerita-cerita tadi. Dan menurut saya itu empowering sekali menurut saya,” ibahnya.

Editor : Mercurius

Sumber Berita : Berbagai Sumber

Berita Terkait

Sopir Taksi Online asal Banjar yang Diduga Rudapaksa Anak Dibawah Umur Ditangkap
Produksi Ineks Rumahan, Warga Handil Bahalang Banjar Divonis 8 Tahun
Dikejar “Macan Barat “, Remaja Diduga Mau Tawuran Ngacir Tinggalkan Ranmor dan Sajam
Google News Showcase Diluncurkan Awal Tahun 2025
Orang Pertama Yang Mengatakan Bahwa Bumi Berputar Pada Porosnya
Bawa Sabu Ratusan Gram, Terduga Pengedar Disergap saat Melintas di Banper Banjarmasin
Pelaku Penusukan hingga Korbannya Tewas di Hotel Prima Banjarmasin Menyerahkan Diri
Kebakaran di Wildan Sari Banjarmasin Telan Korban Jiwa, Ditemukan dalam Kondisi Duduk

Berita Terkait

Senin, 23 Desember 2024 - 00:37 WITA

Sopir Taksi Online asal Banjar yang Diduga Rudapaksa Anak Dibawah Umur Ditangkap

Senin, 23 Desember 2024 - 00:18 WITA

Produksi Ineks Rumahan, Warga Handil Bahalang Banjar Divonis 8 Tahun

Senin, 23 Desember 2024 - 00:10 WITA

Dikejar “Macan Barat “, Remaja Diduga Mau Tawuran Ngacir Tinggalkan Ranmor dan Sajam

Minggu, 22 Desember 2024 - 18:41 WITA

Google News Showcase Diluncurkan Awal Tahun 2025

Minggu, 22 Desember 2024 - 02:27 WITA

Orang Pertama Yang Mengatakan Bahwa Bumi Berputar Pada Porosnya

Berita Terbaru

Anggota Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas dan insan pers di Kalimantan Selatan berfoto bersama dalam acara sosialisasi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) (foto:istimewa/bomindonesia)

Halo Indonesia

Google News Showcase Diluncurkan Awal Tahun 2025

Minggu, 22 Des 2024 - 18:41 WITA