Umar Patek Buka Bisnis Kopi, Eks Kadensus Marthinus Hukom Hadir

- Jurnalis

Jumat, 18 Oktober 2024 - 02:14 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan narapidana kasus terorisme Umar Patek meluncurkan bisnis kopi bernama 'Ramu Kopi'. Acara soft launching ini dihadiri mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Marthinus Hukom yang dulu ikut memburunya (Foto Istimewa)

Mantan narapidana kasus terorisme Umar Patek meluncurkan bisnis kopi bernama 'Ramu Kopi'. Acara soft launching ini dihadiri mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Marthinus Hukom yang dulu ikut memburunya (Foto Istimewa)

BOMINDONESIA.COM, SURABAYA — Mantan narapidana kasus terorisme Umar Patek meluncurkan bisnis kopi bernama ‘Ramu Kopi’. Acara soft launching ini dihadiri mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri Komjen Marthinus Hukom yang dulu ikut memburunya.

Patek dikenal sebagai salah satu militan kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI). Dia berperan dalam serangan teroris besar, termasuk Bom Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 202 orang.

Patek dianggap sebagai salah satu teroris paling dicari di Asia Tenggara karena keterlibatannya dalam serangan tersebut dan hubungannya dengan kelompok JI yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Pada tahun 2008, Amerika Serikat bahkan menawarkan hadiah hingga US$1 juta bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi soal keberadaannya ataupun menangkapnya.

Patek ditangkap di Pakistan pada tahun 2011 setelah buron selama bertahun-tahun dan pelarian ke beberapa negara. Dia kemudian diekstradisi ke Indonesia dan diadili atas perannya dalam serangan Bom Bali.

Patek divonis hukuman 20 tahun penjara pada tahun 2012 oleh pengadilan. Namun, pada Agustus 2022, dia menerima pengurangan hukuman atau remisi untuk bebas bersyarat.

Dia lalu resmi dibebaskan pada Desember 2022 setelah menjalani sekitar 10 tahun masa hukumannya, usai menyatakan ikrar setia ke NKRI, berperilaku baik selama di penjara dan partisipasi dalam program deradikalisasi. Keputusan pun pembebasan ini menuai kontroversi, terutama dari keluarga korban Bom Bali.

Baca Juga :  Pemberdayaan Petani Kecil Jangkau 26.000 Petani Plasma Sawit

Kini, Patek pun kembali ke tengah masyarakat. Saat ini dia tinggal bersama istrinya Ruqayyah Husein di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Pria yang memiliki nama asli Hisyam bin Alizein ini pun merintis bisnis kopi bernama Ramu Kopi atas dukungan seorang dokter cum pengusaha di Surabaya, drg David Andreasmito. “Pertama, Ramu ini kalau dibalik jadi ‘Umar’. Kedua, Umar dulu meramu bom, sekarang meramu kopi,” kata Patek saat soft launching Ramu Kopi di Surabaya, Rabu (16/10/2024).

Patek menceritakan produk Ramu Kopi ini dihasilkannya atas dukungan drg David. Dia bertemu dengan dokter cum pengusaha itu dua bulan setelah dia bebas dari Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Dua bulan setelah saya bebas saya ketemu dengan drg David. dia baca berita terus cari informasi tentang saya dimana. Sampai akhirnya ketemu dan saya dipertemukan. Terus sejak itu hubungan kami baik, akrab. Jadi hampir dua tahun,” ucapnya.

Peluncuran Ramu Kopi ini ternyata juga dihadiri oleh Komjen Marthinus Hukom yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).           Di acara itu keduanya bahkan saling bersalaman, berpelukan, dan menebar senyum.

Marthinus sendiri merupakan salah satu perwira tinggi polisi yang terlibat dalam operasi besar melawan kelompok teroris di Indonesia. Termasuk saat menangkap para pelaku Bom Bali I.”Pak Marthinus dulu Densus 88 yang mengejar saya, dia dulu Kepala Densus. Tapi sekarang dia sudah baik dengan saya,” kata Patek.

Baca Juga :  Universitas Terbuka Banjarmasin Dukung Pengembangan UMKM Banua

Marthinus mengatakan Patek adalah sosok yang hebat. Ia lalu mengenang upaya pengejaran eks napiter kelahiran 20 Juli 1966 ini bertahun-tahun lalu yang harus dilakukan dengan susah payah.

“Saya mengakui beliau sebagai orang yang hebat, beliau telah mengakui kita juga sebagai orang-orang yang hebat. Karena itulah saya bilang sudah dikepung berkali-kali dan dinyatakan mati berkali-kali oleh pemerintah Filipina, tapi hari ini beliau ada di sini,” kata Marthinus.

Menurutnya, meskipun penampilannya bertubuh kecil, Patek sangat ditakuti oleh pihak keamanan di Filipina dan Amerika Serikat.”Jadi bayangkan ini seorang Umar Patek yang terlihat kecil tapi ditakuti oleh orang-orang Filipina dan Amerika bahkan dikasih bandrol 1 juta dolar (US$1 juta),” ujarnya.

Kini Patek pun berharap bisa hidup lebih baik. Ia ingin produk kopinya bisa diterima masyarakat dan laku di pasaran. Nantinya, Ramu Kopi akan didistribusikan ke warung-warung kopi, toko, tempat wisata, hingga berbagai daerah di Indonesia.”Tentunya manusia wajar ingin [produk yang dijual] laris. Laris tapi berkah. Saya ingin punya usaha sendiri, salah satunya ini biar hidupnya enggak nebeng terus,” katanya

Editor : Mercurius

Berita Terkait

Impor Beras Capai 3,2 Juta Ton
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah Timnas Indonesia Kalah dari China, Garuda tak Juru Kunci!
Mantan Danrem 101 Antasari Ditunjuk Presiden sebagai Kepala BIN,Peraih Adhi Makayasa, Danjen Kopassus
Dituntut 9 Tahun Mantan Kanitres Narkoba Polres Barito Selatan Minta Bebas, Ini Alasannya
Perkuat Ekosistem Investasi Berkelanjutan
Butuh Peremajaan Lahan Karet di Kalsel
Mengejutkan, Veronica Tan Ikut Dipanggil Presiden Terpilih Prabowo
Dr Halim : Hormati Asas Duga Tak Bersalah, Paman Birin Belum Tentu Bersalah

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 02:14 WITA

Umar Patek Buka Bisnis Kopi, Eks Kadensus Marthinus Hukom Hadir

Rabu, 16 Oktober 2024 - 18:18 WITA

Impor Beras Capai 3,2 Juta Ton

Rabu, 16 Oktober 2024 - 01:22 WITA

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah Timnas Indonesia Kalah dari China, Garuda tak Juru Kunci!

Rabu, 16 Oktober 2024 - 00:51 WITA

Mantan Danrem 101 Antasari Ditunjuk Presiden sebagai Kepala BIN,Peraih Adhi Makayasa, Danjen Kopassus

Selasa, 15 Oktober 2024 - 23:49 WITA

Dituntut 9 Tahun Mantan Kanitres Narkoba Polres Barito Selatan Minta Bebas, Ini Alasannya

Berita Terbaru

Kunjungan TIM Asesor BAN-PT ke ULM (foto:istimewa)

Kalimantan Membangun

Fokus Perkuat Akreditasi, Targetkan ULM Berhasil Unggul

Jumat, 18 Okt 2024 - 18:21 WITA

Penampilan Yahya Sinwar saat pidato sambutannya sebagai Pemimpin Hamas (kiri) dan selebaran ancaman Israel terhadapnya (Foto Istimewa)

Halo Internasional

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas dalam Sebuah Serangan

Jumat, 18 Okt 2024 - 15:37 WITA

Banjarmasin Bungas

Pengerjaan Drainase di Banjarmasin Baru Tergarap 50 Persen

Jumat, 18 Okt 2024 - 14:23 WITA