BOMINDONESIA.COM, BANJARBARU – Pemukulan gong oleh Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono MSc didampingi Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakaan dan SDM Hj Husnul Khotimah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kalsel Hadli, Sekretaris TRGD Kalsel Dr Sayuti Enggok, Pakar Lahan Gambut Prof Kurnain, dan Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, sebagai tanda diluncurkannya Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup Gambut sebagai Materi Muatan Lokal pada Satuan Pendidikan Menengah dalam Upaya Pelestarian Ekosistem Gambut dan Pencegahan Karhutla di Kalsel oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kalsel, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Kalsel, pada Kamis (19/9/2024).
Berlokasi di Kota Banjarbaru Kalsel, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) meluncurkan muatan lokal kurikulum gambut, dan menargetkan 2025 realisasi muatan lokal kurikulum gambut terpenuhi.
“Kita luncurkan hari ini, dan implemtasi ditarget 2025 sudah terealiasi,” ujar Hartono.
Apalagi, sambungnya, kini sudah selesai Bimbingan Teknis (Bimtek) implementasi modul P5 dan mulok perlindungan ekosistem gambut kepada guru-guru SMA/SMK di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), yang jumlahnya 100 peserta.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakaan dan SDM Husnul Khotimah mengapresiasi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang mendukung dan memfasilitasi peluncuran kurikulum pendidikan lingkungan gambut di Kalsel.
“Pemprov Kalsel sangat mendukung materi muatan lokal pada satuan pendidikan menengah dalam upaya pelestarian ekosistem gambut dan pencegahan karhutla di Kalsel,” ujarnya.
Bahkan, sambung Hj Husnul Khotimah, Gubernur Kalsel Paman Birin sangat mengpresiasi kepada tim pakar yang menyusun modul hingga dapat diluncurkan. “Semoga dapat meningkatkan kepedulian generasi muda dalam lingkungan gambut,” tambahnya.
Ia mengakui, Kalsel sering mengalami kebakaran lahan gambut dan berdampak negatif terhadap kesehatan, ekonomi dan lingkungan. “Pemprov Kalsel berupaya melakukan revolusi hijau dan sangat tepat masuknya integrasi dalam kurikulum merdeka di sekolah menengah pada muatan lokal lingkungan gambut,” paparnya.
Untuk itu, tegasnya, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor meminta Kadis Pendidika Kalsel segera mengimplementasikan kurikulum muatan lokal gambut ke sekolah-sekolah,” tuturnya.
Sekretaris TRGD Kalsel Dr Sayuti Enggok mengakui gambut dan mangrove harus terkelola dengan baik dalam ekosistem lahan basah. “Jadi gambut dan mangrove memiliki peran penting dalam migitasi perubahan iklim,” imbuhnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Hadli memastikan, segera mengimplementasikan kurikulum gambut muatan lokal untuk SMA/SMK se-Kalsel. “Kami sangat mendukung, dan keinginan semua pihak untuk segera terealisasi muatan lokal setelah peluncuran hari ini,” ungkapnya.
Dulu lahan gambut ekosistem lahan basah kurang produktif, sejak 1980 an mulai dimanfaatkan untuk penanaman oleh tanaman kering. Lahan gambut yang dikeringkan bisa memicu kebakaran.
Untuk diketahui, Peluncuran Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup Gambut sebagai Materi Muatan Lokal pada Satuan Pendidikan Menengah dalam Upaya Pelestarian Ekosistem Gambut dan Pencegahan Karhutla di Kalsel oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kalsel, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Kalsel. Muatan Lokal (Mulok) tentang gambut bertujuan meningkatkan pemahaman dan upaya pelestarian ekosistem gambut pada generasi muda melalui pembelajaran di sekolah menengah.
Editor : Afdiannoor