BOMINDONESIA.COM, BEIRUT— Kelompok milisi Hizbullah di Lebanon menyebut calon pemimpin mereka, Hashem Safieddine, telah hilang kontak sejak Jumat (4/10) kemarin.”Kelompok itu (Hizbullah) belum mendengar kabar dari Hashem Safieddine, sejak serangan Israel di pinggiran selatan Beirut yang menargetkannya, pada Jumat kemarin,” kata seorang sumber kepada CNN
Kemarin, Israel disebut menargetkan calon pengganti pemimpin Hizbullah itu dalam serangan udara besar-besaran sejak Kamis (3/10) malam hingga keesokan harinya. Hashem Safieddine digadang-gadang bakal menjadi pemimpin Hizbullah, menggantikan sepupunya Hassan Nasrallah, yang tewas diduga dibunuh Israel pada Jumat (27/9/2024) lalu.
Situsi berita Axios maupun The New York Times mengidenfitikasi Safieddine sebagai target serangan pembunuhan. Dia terakhir disebut tengah menghadiri pertemuan dengan para pemimpin senior Hizbullah lainnya di sebuah bunker bawah tanah.
Times of Israel melaporkan tidak jelas apakah Safieddine terluka dalam serangan itu. Namun beberapa pejabat keamanan setempat mengaku semakin yakin dia telah terbunuh. Pada Jumat pagi kemarin, militer Israel mengatakan serangan udara di Beirut menargetkan markas intelijen Hizbullah. Namun pihak Israel tak mengungkapkan siapa yang berada di bunker bawah tanah tersebut.
Sebagai kepala dewan eksekutif, Safieddine mengawasi urusan politik Hizbullah. Dia juga duduk di Dewan Jihad, yang mengelola operasi militer kelompok milisi bekingan Iran itu.
Safieddine ditetapkan sebagai teroris oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada 2017 lalu. Sama seperti sepupunya Nasrallah, dia adalah seorang ulama yang selalu mengenakan sorban hitam.
Editor : Mercurius