BOMINDONESIA.COM, JAKARTA— Pada tahun 1977, industri film Indonesia menyaksikan kehadiran sebuah karya yang penuh gairah dan semangat musik rock melalui film Duo Kribo. Disutradarai oleh Edward Sirait dan ditulis oleh Remy Sylado, film ini menampilkan dua ikon musik Indonesia, Ucok Harahap dan Achmad Albar, dalam peran yang memukau dan penuh rivalitas.
Film ini mengisahkan perjalanan dua rocker berambut kribo yang saling bersaing di panggung musik tanah air pada era 1970-an. Ucok Harahap, seorang musisi dari Sumatra, datang ke Jakarta dengan impian besar untuk menjadi bintang musik. Sementara itu, Achmad Albar, yang baru pulang dari studi musik di Eropa, mengincar kesuksesan sebagai superstar rock.
Sementara Achmad, dengan banyak penggemar dan tawaran rekaman yang menanti, mulai mengalami ketegangan dengan anggota bandnya, terutama drummer Andi. Ketidakmauan Achmad untuk mendengarkan ide-ide lain memicu ketegangan, hingga Andi memilih untuk keluar dari grup.
Ucok, yang awalnya memulai dari bawah, akhirnya mendapatkan kesempatan rekaman yang ditolak Achmad. Tanpa drummer, Ucok merekrut Andi, yang kebetulan berada di lokasi rekaman. Penampilan mereka di televisi menarik perhatian, membuat Achmad marah dan berusaha menghentikan karier Ucok. Persaingan semakin memanas ketika Monalisa, seorang gadis yang dicintai Achmad, semakin dekat dengan Ucok.
Ketika keduanya mencapai puncak kejayaan, produser rekaman bersama Monalisa berusaha mendamaikan mereka. Hasilnya adalah konser spektakuler yang menyatukan Achmad dan Ucok sebagai Duo Kribo, mengakhiri persaingan mereka dengan kolaborasi yang bersejarah.
Musik film ini, yang diciptakan oleh Achmad Albar, Ucok Harahap, dan Omadex dari God Bless, juga menjadi bagian dari album terakhir Duo Kribo, Panggung Sandiwara (1978). Lagu ikonik dalam album ini, sering disalahartikan sebagai karya solo Achmad Albar atau grupnya, The Hacker’s & God Bless, kini dikenang sebagai salah satu hits legendaris Indonesia.
Penulis : Mercurius
Editor : Mercurius
Sumber Berita : Facebook