Pertempuran Dunkirk

- Redaksi

Selasa, 10 September 2024 - 02:02 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertempuran Dunkirk (Foto : Istimewa)

Pertempuran Dunkirk (Foto : Istimewa)

BOMIndonesia.comPertempuran Dunkirk, yang berlangsung dari 26 Mei hingga 4 Juni 1940, adalah salah satu peristiwa dalam fase awal Perang Dunia II. Pertempuran ini melibatkan upaya besar-besaran untuk mengevakuasi lebih dari 330.000 tentara Sekutu, terutama dari Inggris, Prancis, dan Belgia, yang terjebak di pantai Dunkirk, Prancis, oleh serangan cepat Jerman.

Pada awal Mei 1940, pasukan Nazi Jerman melancarkan serangan besar-besaran di Eropa Barat, menggunakan taktik Blitzkrieg (serangan kilat) yang sangat efektif. Pasukan Jerman menerobos pertahanan Sekutu di Belgia dan Prancis dengan cepat, memaksa pasukan Sekutu mundur menuju pantai Dunkirk. Dalam waktu singkat, Jerman mengelilingi wilayah itu, dan Sekutu yang terjebak menghadapi ancaman kehancuran total.

Baca Juga :  Chery Perluas Jaringan di Kalsel dan Resmikan Diler Chery AEM Banjarmasin

Kondisi geografis Dunkirk, dengan garis pantai sempit yang dikelilingi oleh rawa dan tanah lembek, membuat pasukan Sekutu sulit untuk melarikan diri melalui darat. Selain itu, serangan udara dari Luftwaffe (angkatan udara Jerman) memperburuk situasi, dengan serangan tanpa henti terhadap posisi Sekutu di pantai dan kapal-kapal evakuasi.

Operasi Dynamo

Menanggapi situasi yang genting ini, Winston Churchill memerintahkan pelaksanaan Operasi Dynamo pada 26 Mei 1940. Operasi ini adalah upaya untuk menyelamatkan sebanyak mungkin tentara Sekutu dengan menggunakan kapal-kapal dari Inggris, mulai dari kapal angkatan laut hingga kapal sipil kecil, yang dikenal sebagai “armada kecil“. Kapal-kapal ini berlayar melintasi Selat Inggris untuk mengevakuasi pasukan yang terperangkap di pantai.

Baca Juga :  Cokok Bandar yang Mau Kabur, Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Kalsel Sita 700 Gram Sabu dan Ratusan Butir Ekstasi

Pada saat itu, Inggris tidak memiliki kekuatan angkatan laut yang cukup untuk melakukan evakuasi massal secara cepat, sehingga kapal-kapal sipil, seperti kapal nelayan dan feri, juga dikerahkan untuk membantu. Ini menjadi momen yang penuh simbolisme, di mana rakyat sipil turut mengambil bagian dalam upaya penyelamatan negara mereka.

Editor : Mercurius

Berita Terkait

Waspada Pencurian Meteran Ledeng, PAM Catat Sudah Ada 30 Kasus
O.M. Pancaran Muda dan Wiwiek Abidin Menghibur Masyarakat Banjarmasin
Fabel: Tikus di Menara, Elang di Langit
Wali Kota Ingin Taman Satwa Diperbaiki dan Memberikan Manfaat
Heboh! Muncul Penobatan ‘Raja Banjar’ Saingan Sultan Banjar Khairul Saleh
Perkuat Edukasi Remaja Genre Untuk Keluarga Berencana
Rock Klasik tak Sesempit “Highway Star” dan “Jump”
Ganti Pola Kerja Untuk Menarik Investor ke Banjarmasin

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:37 WITA

O.M. Pancaran Muda dan Wiwiek Abidin Menghibur Masyarakat Banjarmasin

Rabu, 14 Mei 2025 - 23:48 WITA

Fabel: Tikus di Menara, Elang di Langit

Rabu, 14 Mei 2025 - 11:36 WITA

Wali Kota Ingin Taman Satwa Diperbaiki dan Memberikan Manfaat

Selasa, 13 Mei 2025 - 16:43 WITA

Heboh! Muncul Penobatan ‘Raja Banjar’ Saingan Sultan Banjar Khairul Saleh

Senin, 12 Mei 2025 - 16:11 WITA

Perkuat Edukasi Remaja Genre Untuk Keluarga Berencana

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Momentum Ulang Tahun, Wali Kota Yamin Kukuhkan Pengurus Dekranasda Banjarmasin

Senin, 19 Mei 2025 - 18:15 WITA

Persiapan Operasional di Mina Haji 2025

Halo Internasional

Persiapkan Operasional Sambut Puncak Haji 2025 di Arafah dan Mina

Senin, 19 Mei 2025 - 13:38 WITA