BOMINDONESIA.COM, BALI – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng asosiasi pariwisata sebagai bagian penting konsolidasi dan kolaborasi untuk berbagi wawasan dalam rangka menavigasi arah pembangunan sektor pariwisata.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa, dalam acara bertajuk “Gandeng Asosiasi Pariwisata Guna Perkuat Pariwisata” di Puri Santrian Sanur, Bali, Kamis (21/11/2024), menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat sektor pariwisata di Bali.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamen), Ni Luh Puspa, dalam acara bertajuk “Gandeng Asosiasi Pariwisata Guna Perkuat Pariwisata” di Puri Santrian Sanur, Bali, Kamis (21/11/2024).
“Terima kasih atas aspirasi yang telah disampaikan, senang sekali saya dapat mendengar langsung aspirasi dari Bapak dan Ibu sekalian. Sebuah kebahagiaan juga dapat bertemu dan berdiskusi bersama dengan Ketua dan pengurus Asosiasi Pariwisata Bali,” kata Wamenpar, Ni Luh Puspa.
Pada pertemuan itu, berbagai bahasan strategis disampaikan untuk menemukenali kendala, tantangan, dan peluang dalam dunia pariwisata Bali.
Terkait asosisasi kepariwisataan, dalam pertemuan itu disampaikan bahwa pengaturan pengusaha dalam menciptakan ekosistem pariwisata terstruktur dan berkelanjutan sangat diperlukan. Selain juga diperlukan upaya penguatan peran Asosiasi Pariwisata untuk berkolaborasi dengan stakeholder lain dalam mendukung kinerja pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata.
“Ke depan juga kita perlu perkuat mitigasi bencana untuk mengurangi kerugian jika ada peristiwa yang berdampak besar pada sektor pariwisata. Sebagai contoh dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT, yang mengimbas salah satunya pada pembatalan penerbangan internasional dan domestik bahkan hingga 6.000 wisatawan berpotensi membatalkan perjalanannya,” katanya.
Ia juga menekankan, Kementerian Pariwisata bertekad untuk terus memperkuat industri pariwisata di Bali. Salah satunya melalui dukungan pemanfaatan program yang dapat meningkatkan kapasitas pelaku industri pariwisata agar bisa mendunia serta mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Ada beberapa program Quick Win dalam mendorong promosi pariwisata yang telah disusun oleh Kemenpar. Konsolidasi berbagai program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi berbagai sektor ekonomi ke depan, sehingga diharapkan capaian target dan kontribusi terhadap perekonomian nasional dapat tumbuh lebih signifikan.
“Saya sangat meyakini melalui pertemuan seperti ini, kita dapat bersama merumuskan langkah-langkah konkret dalam pengembangan industri pariwisata ke depan,” ujar Wamenpar.
Kementerian Pariwisata, kata Wamenpar, juga akan terus hadir dan mendampingi pelaku industri dan Asosiasi Pariwisata di Bali dalam menjadikan pariwisata Indonesia sebagai destinasi kelas dunia yang berkelanjutan.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua GIPI Bali/Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana; Ketua BPD ASITA Bali; I Putu Winastra; Ketua DPD PUTRI Bali, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha; Ketua DPD HPI Bali, Nyoman Nuarta; Ketua PATA Bali & Nusa Tenggara Chapter, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra; Ketua SIPCO, Putu Juarez, dan Perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
Adapun pejabat Kemenpar yang hadir mendampingi Wamenpar Ni Luh Puspa diantaranya Direktur Manajemen Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Zulkifli Harahap; Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah; serta Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
Penulis : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Editor : Afdiannoor