BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Guru Penggerak dianggap berhasil dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hal tersebut pun disebut oleh Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dalam Festival Panen Hasil Belajar” dari program pendidikan guru penggerak yang berlangsung di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) Banjarmasin, Senin (9/12/2024).
Sedikitnya ada 138 guru penggerak di jenjang SD maupun SMP di Kota Banjarmasin mengikuti Lokakarya 7 Angkatan 11 itu. Diketahui sebelumnya, para guru penggerak ini sudah mengikuti proses belajar selama enam bulan yang nantinya akan diimplementasikan di sekolah masing-masing.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan sangat mengapresiasi pencetus dari program guru penggerak karena menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan
Pasalnya, guru penggerak memiliki berbagai kreativitas dan inovasinya dalam memberikan pembelajaran yang berkualitas. “Manfaatnya sudah dirasakan oleh sekolah-sekolah di Banjarmasin hingga semakin banyak guru-guru yang ikut program guru penggerak,” kata Ibnu.
Dalam hal itu, tentunya Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terus mensuport program guru penggerak yang mana hingga saat ini sudah ada angkatan 11. Kota Banjarmasin sendiri lanjutnya, paling banyak guru penggerak se-Kalimantan Selatan (Kalsel). “Semoga ini bisa terus dilanjutkan, karena salah satu syarat kepala sekolah harus jadi guru penggerak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak Kalsel, Dian Fajar Wati menuturkan semakin banyak guru mendapat intervensi guru penggerak lebih bagus karena berpengaruh pada kualitas pendidikan. “Artinya banyak guru yang mendapatkan bekal bagaimana menjadi seorang pemimpin pembelajaran,” tutur Dian.
Dimana peran guru penggerak terus melahirkan inovasi-inovasi pembelajaran yang berdampak positif bagi peserta didik mereka. Secara terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Ahmad Baihaqi menyebut guru penggerak merupakan sebuah inovasi membanggakan bagi dunia pendidikan.
Terlebih lanjut Baihaqi, tidak ada insentif yang diberikan pada guru penggerak yang berstatus Aparatur Sipil Negeri (ASN). “Jadi murni mereka abdi negara yang mengabdi untuk dunia pendidikan,” pungkasnya.
Editor : Hamdani