Kisah Dibalik Sejarah Terowongan Silaturahmi yang Menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

- Jurnalis

Rabu, 4 September 2024 - 22:23 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Terowongan bawah tanah yang menghubungkan
antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, yang
akan dikunjungi Paus Fransiskus
(Foto Istimewa)

Terowongan bawah tanah yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, yang akan dikunjungi Paus Fransiskus (Foto Istimewa)

BOMIndonesia.com, JAKARTA – DALAM lawatannya ke Indonesia, Paus Fransiskus pemimpin Gereja Katolik Dunia rencana Kamis (5/9/2024) besok akan mengunjungi Terowongan Silaturahmi.

Diketahui Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia dari Selasa hingga Jumat (6/9/2024). Terowongan Silaturahmi merupakan sebuah terowongan yang dibangun tahun lalu menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta

Diketahui, pintu masuk menuju terowongan dari arah Masjid Istiqlal berada tepat di depan gerbang Utama. Pintu masuk tersebut nampak simetris dengan pintu masuk terowongan yang berada persis di seberang jalan. Tepatnya di dekat gerbang masuk Gereja Katedral.

Baca Juga :  Sempat Bentrok, Polisi Tangkap Beberapa Mahasiswa yang Demo di Depan Kantor DPRD Kalsel

Dikutip dari Kompas.com, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazaruddin Umarmengatakan, sebelum hadirnya terowongan silaturahmi, ia sempat berkeinginan untuk menghilangkan pagar pembatas antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. “Saya dulu meminta agar jalanan yang memisahkan (antara Katedral dan Istiqlal) juga dihilangkan dan dijadikan sebuah taman.”Jadi kami satu pekarangan dengan Katedral,” katanya.

Untuk membangun terowongan menuju Katedral perlu menggali tanah lebih dalam lagi, yang menurut kalkulasi anggaran, dana yang diperlukan pun jauh lebih besar. “Bagaimana kelau jembatan? Kalau jembatan sudah banyak dan malah merusak pemandangan,” katanya.

Baca Juga :  Muhammadiyah: Islam dan Katolik Bangun Harkat Martabat Kemanusiaan

Nazaruddin mengatakan bahwa usulan pembangunan terowongan bawah tanah tersebut sempat ditolak.

Akan tetapi setelah ia mengajukan ke Presiden Joko Widodo, usulan tersebut diterima.”Di luar dugaan, presiden menyetujui, dan dalam tempo yang singkat akhirnya yang tadinya tidak setuju, jadi setuju, karena ini akan menjadi ikon,” jelasnya.

Setelah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo, maka mulailah dibangun sebuah terowongan yang diberi nama Terowongan Silarurahmi.

Editor : Mercurius

Berita Terkait

Google News Showcase Diluncurkan Awal Tahun 2025
Orang Pertama Yang Mengatakan Bahwa Bumi Berputar Pada Porosnya
Forum Insinyur Muda PII Kalsel Gelar Musyawarah Wilayah di Banjarmasin
Refleksi Akhir Tahun: Konsistensi TVRI Menjaga Spirit NKRI dan Demokrasi
Breaking News: Israel Ngamuk Serang Yaman, Fasilitas Minyak Dirudal
Ditreskrimsus Polda Kalsel Gelar Rakor Korwas PPNS, Gayus Lumbuun : Hindari Ego Sektoral
Gubernur Kalsel Apresiasi Wisuda Akbar Sekolah Lansia
Irjen Pol Djoko Poerwanto, Kapolda Termiskin di Indonesia

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 18:41 WITA

Google News Showcase Diluncurkan Awal Tahun 2025

Minggu, 22 Desember 2024 - 02:27 WITA

Orang Pertama Yang Mengatakan Bahwa Bumi Berputar Pada Porosnya

Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:18 WITA

Forum Insinyur Muda PII Kalsel Gelar Musyawarah Wilayah di Banjarmasin

Jumat, 20 Desember 2024 - 17:34 WITA

Refleksi Akhir Tahun: Konsistensi TVRI Menjaga Spirit NKRI dan Demokrasi

Jumat, 20 Desember 2024 - 00:01 WITA

Breaking News: Israel Ngamuk Serang Yaman, Fasilitas Minyak Dirudal

Berita Terbaru

Anggota Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas dan insan pers di Kalimantan Selatan berfoto bersama dalam acara sosialisasi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) (foto:istimewa/bomindonesia)

Halo Indonesia

Google News Showcase Diluncurkan Awal Tahun 2025

Minggu, 22 Des 2024 - 18:41 WITA