BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN — Tahun 2025 udah di depan mata, guys! Nggak terasa, kita udah hampir sampai di akhir tahun 2024 dan sebentar lagi bakal masuk ke tahun yang baru.
Biasanya, kalau udah mendekati tahun baru, kita pasti mulai mikir tentang resolusi. Resolusi ini seringkali jadi semacam “titik tolak” untuk memulai perubahan besar dalam hidup.
Lalu apa saja resolusi yang akan kita lakukan? Salah satunya berubah, perubahan itu adalah keniscayaan. Meski perubahan itu sedikit ,namun setiap hari harus ada perubahan. Dalam artian perubahan yang positif.
Hal itu diungkapkan Ir Dewi Noorsanty ,pengusaha dan global traveler yang menjadi nara sumber di acara talk show Resolusi 2025 ,Saat Dunia tak Baik Baik Saja, Bagaimana Kita ? di salah satu rumah makan di Banjarmasin, Sabtu (7/12/2024) sore .
Pada acara bertajuk Menuju 25 Tahun Berkarya Kalimantan Post dengan tema Inspirasi Titik Balik Perjuangan Penyintas Kehidupan itu ,Dewi Noorsanty bercerita bagaimana dia yang sudah berkedudukan baik di sebuah perusahaan berani mengambil keputusan untuk sekolah lagi di sebuah sekolah mode dan menjadi desainer hingga memiliki sebuah butik.
Sebuah keputusan yang cukup sulit, yang membawa dirinya sekarang sukses menjadi seorang pengusaha travel kelas Internasional. Wanita cantik berhijab itu sebelumnya menujui Kalimantan Post, media cetak dan online yang masih berani dan eksis mempertahankan media cetaknya ditengah gempuran media online yang menjamur. “Namun ada kata konsisten, walaupun perubahan itu sedikit tapi setiap hari terus berubah,” ujarnya seraya memuji Kepala Perwakilan Biro Kalimantan Post ,Jakarta, Rofi Zardaida yang juga menjadi nara sumber di acara talk show tersebut sekaligus host .
Sementara itu Vera Pia Baaman, desainer dan juga pemilik Rumah Klambi Indonesia bercerita tentang keputusaan dan bertambah dekatnya hubungan dirinya dengan Allah SWT. Menderita penyakit yang cukup ganas serta memiliki resiko yang besar bila dioperasi karena menempel di saraf . Akhirnya membuat adik kandung Ir Dewi Noorsanty itu berdamai dengan keadaan.
Berkat dukungan keluarga terutama kakaknya itu Vera bangkit, penyakitnha bisa dioperasi hingga kini berhasil menjadi salah satu desainer terkemuka di Indonesia. Selain kedua kakak beradik yang menjadi nara sumber di acara yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai organisasi itu , tampil juga Ana Tarigan , seorang aktris sinetron yang juga aktivis sosial.
Pemeran sinetron Doa Membawa Berkah ini menceritakan bagaimana dirinya yang putri dari Djamaludin Tarigan, tokoh NU yang dikenal sebagai anggota DPRD Sumatera Barat pembawa emas untuk tugu Monas Jakarta.”Saat itu rumah keluarga kami di pinggir jalan tempat keluar masuk orang orang , rumah terbuka terus ” kenang Ana” ,Saat itu saya beco politik.
Saya harus jadi artis yang terkurung di studio saja ,jadi orang yang introvert(tertutup,red) jadi jarang keluar rumah. Keputusan sulit yang harus dihadapi ditengah kepopulerannya sebagai aktris memutuskan untuk berhijrah memberikan imbas negatif terhadap kariernya sebagai seorang aktris.
Anna Tarigan mengungkap bahwa banyak tawaran bermain sinetron yang dibatalkan lantaran dirinya sudah mengenakan hijab. Sementara itu Rofi Zardaida sendiri wanita pengusaha wanita asal Banua yang kini menjadi Kepala Biro Kalimantan Post ,Jakarta.
Rofi Zardaida mengawali karir sebagai presenter di berbagai acara di Kalsel . Termasuk sempat menjadi penyiar TVRI Kalsel. Mantan istri (alm) Dinoes Mentaya , drumer legendaris Banua dari The Post Metal itu berhasil membawa Kalimantan Post,sebuah koran daerah Go Nasional.
Saat setiap Minggu ,Edisi Cetak Kalimantan Post terbit di Jakarta dengan tampilan berbeda dan lebih dinamis. Selain mendapatkan kontrak eksklusif pemberitaan Ibu Kota Negara (IKN). Wanita cantik ini juga membawa Kalimantan Post terlibat juga dalam proyek pendirian Taman dan Perpustakaan Soekarno Garden di komplek makam Imam Bukhari di
Samarkand Uzbekistan, termasuk sejumlah kegiatan di berbagai tempat di Indonesia. Salah satunya adalah kegiatan Roadshow “1000 Cahaya Indonesia”Untuk Amirul Mukminin Fil Hadits yang digelar di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan.
Sebelumnya acara dibuka Pemimpin Redaksi Kalimantan Post, Dra Hj Sunarti Dalam sambutannya Mbak Narti panggilan akrabnya mengatakan, ditengah menjamurnya media online dimana profesi wartawan tak lagi istimewa ” Siapa saja sekarang bisa mendadak mengaku wartawan, namun Alhamdulillah saat ini dewan pers lebih ketat dengan mensyaratkan sertifikasi bagi profesi wartawan” ujar satu satunya Pemimpin Redaksi wanita di Banua.
Penulis : Mercurius
Editor : Mercurius