BOMINDONESIA.COM, ALEPPO – Dewan Keamanan Nasional AS melalui juru bicaranya Sean Savett mengungkapkan, negaranya memantau dengan saksama situasi yang meningkat di Aleppo Suriah.
Ia menepis tuduhan ada keterlibatan AS terkait dengan kota kedua terbesar di Suriah, Aleppo, yang jatuh ke tangan pemberontak. “Amerika Serikat tidak ada hubungannya dengan serangan ini, yang dipimpin oleh Hay’at Tahir al-Sham (HTS), yang ditetapkan sebagai organisasi teroris,” ucapnya.
AS menyerukan de-eskalasi segera, sambungnya, perlindungan warga sipil dan kelompok minoritas, dan dimulainya proses politik yang kredibel untuk mengakhiri perang saudara Suriah melalui penyelesaian yang selaras dengan UNSCR 2254. “Kami juga akan terus sepenuhnya membela dan melindungi personel AS dan posisi militer AS, yang tetap penting untuk memastikan bahwa IS (Daesh) tidak akan pernah bangkit lagi di Suriah,” tambahnya.
Pernyataan mengkritik rezim Assad karena menolak terlibat dalam proses politik yang digariskan oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) 2254. Pertempuran meletus pada 27 November antara pasukan rezim Assad dan kelompok bersenjata anti-rezim di pedesaan barat Provinsi Aleppo di Suriah Utara.
Dari 27 hingga 28 November, kelompok bersenjata anti-rezim bergerak cepat dari pedesaan barat menuju pusat kota, dan merebut sebagian besar wilayah itu. Kelompok bersenjata tersebut menguasai Khan Shaykun pada Sabtu malam dan menguasai seluruh Idlib.