BOMINDONESIA.COM, JAKARTA -Menteri Agama Kabinet Merah Putih Nasaruddin Umar mengutarakan rencana kerjanya di hadapan para anggota Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024) lalu.
Sosok Imam Besar Istiqlal itu juga menyinggung kebijakan haji di periode sebelumnya yang dinilai kacau dan berjanji tidak akan terjadi di periode sekarang. Pernyataan itu muncul usai para anggota dewan mengeluhkan kacaunya pelaksaan haji 2024 lalu pada era Menteri Agama Gus Yaqut.
Mantan Wakil Menteri Agama pada tahun 2011 sampai 2014 itu juga akan memastikan Kemenag akan memegang teguh pada keputusan Pansus Angket Haji untuk memperbaiki sistem di kepemimpinannya kini.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR dengan Menag Nasaruddin Umar didampingi Wamenag Muhammad Syafi’i dan pejabat kemenag, Nasaruddin Umar berjanji hal tersebut tidak akan lagi terulang. Mendengar curahan hati para anggota DPR akan kebijakan di periode sebelumnya, Nasaruddin spontan berucap naudzubillah.
Nasaruddin berjanji tidak akan lagi terjadi kekacauan pelaksanaan haji di kemudian hari seperti era Menteri sebelumnya.”Pertama-tama kami semua di sini terutama saya pribadi bisa merasakan apa yang Bapak-bapak sampaikan. Dari lubuk hati kami yang paling dalam bisa merasakan seperti apa yang sampaikan bapak-bapak dan ibu-ibu tadi,” kata Nasaruddin.
“Kami punya komitmen bahwa Insya Allah itu tidak perlu terjadi akan datang, naudzubillah,” sambungnya.
Komitmen Kemenag Terkait Pansus Angket Haji
Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kemenag mempunyai komitmen untuk memperhatikan keputusan Pansus Angket Haji.
Dirinya juga akan memastikan pihaknya akan menjadikan rekomendasi Pansus Haji sebagai peringatan dini.”Kami punya komitmen pengantar atau penjelasan pendahuluan daripada program kerja nanti akan datang tentang haji, sebelum Pak Ansori menyebutkan, memperhatikan keputusan Pansus,” tegasnya.
“Substansinya itu pun juga kami akan jadikan sebagai early warning di dalam muqodimah program kerja kami akan datang tentang haji ini,” pungkasnya.
Editor : Mercurius