Investor Pasar Modal di Kalsel Meningkat 10.548 SID

- Jurnalis

Selasa, 5 November 2024 - 17:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan update perkembangan pasar modal di Kalimantan Selatan dan perkembangan pasar modal syariah di Indonesia (Foto Istimewa)

Kegiatan update perkembangan pasar modal di Kalimantan Selatan dan perkembangan pasar modal syariah di Indonesia (Foto Istimewa)

BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Jumlah investor saham di Pasar Modal Indonesia terus meningkat di penghujung tahun 2024 ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginformasikan, hingga 22 Oktober 2024 jumlah investor mencapai 14,21 juta investor. Jumlah ini meningkat lebih dari 2 juta investor baru atau 16,81 persen ytd dibandingkan dengan akhir tahun 2023 yang berjumlah 12,17 juta investor.

Menariknya, mayoritas dari para investor didominasi gen Z dan milenial serta investor muda berusia di bawah 30 tahun. Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalsel, Yuniar, menyampaikan jumlah investor pasar modal di Kalsel mengalami peningkatan cukup bagus, yakni sebesar 10.548 SID (Single Investor Identification) atau tumbuh 6,57 persen dibandingkan akhir tahun lalu.

“Sedangkan jumlah Investor pasar modal di Kalsel mencapai 170.863 SID (data selama Januari sampai September 2024),” ungkapnya, dalam kegiatan update perkembangan pasar modal di Kalimantan Selatan dan perkembangan pasar modal syariah di Indonesia, Senin (4/11/2024) sore, di Space Ground Banjarmasin.

Baca Juga :  Kebijakan Baru Kepesertaan Dana Pensiun

Dikatakan Yuniar, pertumbuhan ini telah melampaui target yang ditetapkan sejak kehadiran Bursa Efek Indonesia KP Kalimantan Selatan pada tahun 2011 lalu.”Kami sangat bersyukur dapat mencapai angka ini. Kami hadir di 2011 di Banjarmasin dengan jumlah tidak lebih dari 1.000 investor. Tapi sekarang sudah mencapai lebih dari 170 ribu investor,” papar wanita berparas manis ini.

Menurutnya, semua pencapaian ini tak lepas dari berbagai sosialisasi dan edukasi dan literasi yang mereka lakukan kepada masyarakat luas, seperti melalui kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) ataupun Forum Calon Investor (FCI).

”Sepanjang tahun 2024 ini kami telah melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pasar modal. Ada sebanyak 538 kegiatan yang telah kami lakukan, dengan melibatkan sekitar 54.830 peserta,” bebernya.

Pada bagian lain diungkapkan, hingga menjelang akhir tahun ini berbagai emiten berpotensi mengalami kenaikan seperti di sektor finansial yang masih didominasi saham perbankan, properti dan tambang. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) adalah pilihan utama pembelian (Top Buy), diikuti oleh Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI).

Baca Juga :  Kisah Haru SKD CPNS Ikuti Tes Pakai Sepatu Rusak Penuh Lakban, Dihadiahi Kajati Kalsel Sepatu Baru

Meskipun keadaan bangkrut Sritex berdampak pada beberapa bank utama, seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank BJB (BJBR), Bank CIMB Niaga (BNGA), dan BBNI.

Namun, cadangan kerugian kredit (LLR) sedang disesuaikan. BBCA telah menyediakan 84% dari eksposurnya dan berencana untuk menambah cadangan. BJBR bertujuan untuk meningkatkan cakupannya menjadi 80%. BBNI dan BNGA berada dalam posisi yang baik dengan dampak minimal terhadap pendapatan.

Walaupun ini mungkin menekan harga saham, hal ini juga memberikan peluang untuk mengakumulasi saham pada valuasi yang menarik, mendukung pandangan positif terhadap sektor perbankan.

Bagi investor, situasi ini dapat menawarkan peluang untuk mengakumulasi saham di bank-bank ini pada valuasi yang menarik, karena sebagian besar tidak diperkirakan menghadapi gangguan pendapatan yang signifikan, menjaga outlook sektor tetap positif dengan rekomendasi Overweight.

Editor : Mercurius

Berita Terkait

Hadir Konsep Baru, The Palace Jeweler Buka Kembali Gerai Perhiasan di Duta Mall Banjarmasin untuk Memanjakan Pencinta Perhiasan
Natal dan Tahun Baru, Hiswana Migas: Gas Bersubsidi Terdistribusi ‘Lancar’ di Kalsel
OSS Permudah Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB)
Jadi Pemegang Saham Bank Jambi, Bank BJB Setor Modal Rp 221,4 Miliar
Dampak Sosial Ekonomi, Pemerintah Bertindak Hilangkan Pinjol?
Sinergi Pembangunan Ekonomi, Gubernur H Muhidin Apresiasi HIPMI
Muhammadiyah dan NU Berpotensi Kelola Tambang Batubara eks PKP2B Adaro dan Arutmin
Yuk, Beli Mobil Daihatsu pada Desember Ini, Berhadiah Rocky

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 16:49 WITA

Hadir Konsep Baru, The Palace Jeweler Buka Kembali Gerai Perhiasan di Duta Mall Banjarmasin untuk Memanjakan Pencinta Perhiasan

Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:56 WITA

Natal dan Tahun Baru, Hiswana Migas: Gas Bersubsidi Terdistribusi ‘Lancar’ di Kalsel

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:25 WITA

OSS Permudah Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB)

Jumat, 20 Desember 2024 - 18:24 WITA

Jadi Pemegang Saham Bank Jambi, Bank BJB Setor Modal Rp 221,4 Miliar

Selasa, 17 Desember 2024 - 17:45 WITA

Dampak Sosial Ekonomi, Pemerintah Bertindak Hilangkan Pinjol?

Berita Terbaru

pengembangan Program Studi Kedokteran Hewan di Kalsel (foto:mckalsel)

Kampus dan Pendidikan

Inovasi Pengembangan Peternakan Melalui Program Studi Kedokteran Hewan

Senin, 23 Des 2024 - 14:59 WITA

Anniversary Komunitas Sepeda Pensiunan (KSP) Kalsel (foto:istimewa/bomindonesia)

Olahraga

Anniversary Komunitas Sepeda Pensiunan di Banjarmasin

Senin, 23 Des 2024 - 12:27 WITA

Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) (foto:istimewa/bomindonesia)

IKN

Tembus Rp 1.042 Triliun Investasi di Ibu Kota Nusantara

Senin, 23 Des 2024 - 12:16 WITA