BOMINDONESIA,COM, BANJARMASIN – Liquefied Petroleum Gas (LPG) Subsidi atau LPG 3 Kg sangat tersedia dan terdistribusi dengan baik ‘lancar’ ke masyarakat Kalsel menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Apalagi, kebutuhan gas melon bersubsidi di Kalsel rata-rata hanya dalam sehari sekitar 371.700 Kg. Sedangkan untuk gas non subsidi berjumlah 42.670 Kg.
“Stok berjumlah 1.083.488 Kg. Hari ini akan masuk lagi kapal membawa 750 ribu Kg, dan nanti malam tiba lagi satu kapal membawa 880.000 Kg. Artinya, dengan perputaran normal seperti ini, mampu untuk melayani masyarakat hingga tujuh hari ke depan,” ucap Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel Hj Muliana Yuniar, didampingi H Irfani (Wakil Ketua), dan H Niko (Sekretaris), Sabtu (21/12/2024).
Distribusi kepada agen untuk pangkalan hingga ke masyarakat tidak ada kendala, mengingat pasokan cukup lancar dan terkondisi. ‘Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir ketersediaan LPG baik subsidi maupun nonsubsidi yang relative aman persediaannya,’ papar Hj Muliana Yuniar.
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Migas No.B 2461/MG.05/DJM/2022, sela H Irfani, melarang menggunakan LPG 3 kg bagi usaha restoran, hotel, usaha penatu, usaha batik, usaha peternakan, usaha pertanian, usaha tani tembakau, dan jasa las. “Peran serta masyarakat dan pemerintah daerah, untuk melakukan pengawasan dalam penggunaan LPG 3 Kg agar tepat sasaran,” harapnya.
Editor : Afdiannoor