Dorong Transformasi Agro-Ekologis Sawit Menuju Pertanian Ramah Iklim dan Lingkungan

- Jurnalis

Jumat, 14 Februari 2025 - 11:24 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konferensi Internasional tentang Kelapa Sawit dan Lingkungan (foto:istimewaa/bomindonesia)

Konferensi Internasional tentang Kelapa Sawit dan Lingkungan (foto:istimewaa/bomindonesia)

BOMINDONESIA.COM, BALI – Sebanyak lebih dari 500 peserta dari berbagai negara berkumpul di Bali Beach Convention Sanur, Bali dalam gelaran konferensi internasional tentang kelapa sawit dan lingkungan atau International Conference on Oil Palm and the Environment (ICOPE) 2025.

Kegiatan digelar Sinar Mas Agribusiness and Food, the Agricultural Research Centre for International Development (CIRAD), dan WWF Indonesia. Konferensi ini diikuti oleh sejumlah delegasi dari berbagai negara seperti India, Belanda, Perancis, Malaysia, Inggris, Finlandia, Kolombia dan Spanyol, untuk berkolaborasi dalam merumuskan formula keberlanjutan, iklim dan transformasi industri minyak sawit yang ramah iklim dan lingkungan.

Konferensi dibuka Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono ini menjadi sarana berkumpulnya para akademisi, ilmuwan, pemerintah, lembaga keuangan, pelaku industri dan lembaga swadaya masyarakat untuk merumuskan keberlanjutan industri kelapa sawit berbasis penelitian ilmiah. “Jika bersama-sama kita bisa jalan jauh dan lebih cepat, keberlanjutan sawit ini merupakan telur emas bagi kita,” ungkapnya.

Wamentan menjelaskan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung tiga prioritas program yang diusung Presiden Prabowo Subianto, yaitu swasembada pangan, swasembada energi, serta hilirisasi industri. Melalui pengelolaan sumber daya alam yang bijak, Indonesia dapat mencapai kemajuan dalam sektor pangan dan energi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Jean-Pierre Caliman Co-Chairman ICOPE 2025 mengungkapkan, pentingnya keterlibatan para pemangku kepentingan global. “Kita tergabung dalam tujuan yang sama: Yakni, mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang untuk pertanian kelapa sawit yang lebih ramah iklim dan berkelanjutan.” ditambah Jean-Pierre.

Baca Juga :  XPNDER Pushbike Community Banjarmasin di Event Runbike AK-74 Race 2025

Tema konferensi tahun ini, “Transformasi Agro-Ekologis Kelapa Sawit: Menuju Pertanian yang Ramah Iklim dan Lingkungan”, mencerminkan urgensi sekaligus harapan. Urgensi karena dunia menghadapi ancaman nyata dari perubahan iklim dan lingkungan, serta harapan bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, kita dapat membangun sistem pertanian yang lebih tangguh, adil, dan lestari.

“Kami di sini untuk berdiskusi, bertukar pandangan, dan mencari solusi kolektif demi masa depan industri kelapa sawit yang lebih baik dan cerah. Kelapa sawit tidak hanya merupakan bagian penting dari perekonomian global tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan iklim dunia,” tambah Caliman.

Di tengah semakin besarnya tantangan perubahan iklim dan meningkatnya permintaan pangan global, transformasi di sektor kelapa sawit menjadi sebuah kebutuhan. Industri tidak bisa lagi hanya fokus pada peningkatan produksi tetapi harus mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan agro-ekologi ke dalam setiap aspek pertanian kelapa sawit.

Selain itu, Franky O. Widjaja, Chairman and CEO, Sinar Mas Agribusiness and Food menyatakan, pihaknya percaya bahwa masa depan industri kelapa sawit bergantung pada inovasi berkelanjutan dan kolaborasi erat antara berbagai pihak. “Seperti pemerintah, pelaku usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi, serta masyarakat. Kami telah berkomitmen untuk menerapkan praktik terbaik dalam pertanian berkelanjutan, serta melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem di sekitar kita,” paparnya.

Baca Juga :  CIMB Niaga Hadirkan Pengalaman Perbankan Optimal dan Work From Heart untuk Nasabah

Lebih lanjut Franky berujar, konferensi ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen semua pemangku kepentingan terhadap keberlanjutan. “Melalui diskusi dan kolaborasi selama ICOPE 2025, diyakini akan menghadirkan solusi nyata untuk menjadikan industri kelapa sawit sebagai bagian dari solusi global terhadap tantangan iklim dan lingkungan.”

Dewi Lestari Yani Rizki Direktur Konservasi Yayasan WWF Indonesia mengatakan. ”Kami meyakini industri kelapa sawit dapat bertransformasi menjadi bisnis sustainable kedepan untuk mendukung capaian Pemerintah Indonesia yaitu penurunan emisi karbon dan juga menyelamatkan keanekaragaman hayati,” ujarnya.

Untuk itu perlu keseriusan bagi industri kelapa sawit untuk menerapkan tata kelola menuju keberlanjutan agar bisa menjawab tantangan pasar global.

Jean-Marc Roda Direktur Regional CIRAD menyoroti peran acara ini sebagai katalis perubahan dalam menghadapi tantangan yang mendesak.

“ICOPE berupaya menjadi katalis perubahan. Kami percaya acara ini adalah tempat terbaik bagi para peneliti untuk berbagi data dan rekomendasi terkini untuk memandu evolusi sektor kelapa sawit. Kami sangat optimis terhadap perubahan yang telah kami capai sejauh ini dan percaya bahwa kolaborasi yang berkelanjutan, berdasarkan penelitian ilmiah terbaru, dapat terus menghasilkan evolusi yang diperlukan dalam industri kami,” imbuhnya.

Editor : Afdiannoor

Berita Terkait

Wali Kota Hadiri Serambi Surau Kedua di Langgar Nurul Ibadah Antasan Besar
Pengangkatan CASN Ditunda, BKD Banjarmasin Maksimalkan ASN Yang Ada
Kendalikan Inflasi, Pasar Murah Kembali Digelar di Banjarmasin Tengah
Tak Ada Lagi TPS Samping Jalan, Banjarmasin Menuju Miliki Pengelolaan Sampah Terpadu
Mengapa Gaji Guru Honor Tak Cair, Ternyata Ada Prosedur Yang Harus Dilakukan
Bantuan Untuk ‘Langgar’ Program Serambi Surau PAM Bandarmasih Dinilai Bermanfaat
Bogor dan Bekasi Banjir, Menteri Nusron Akan Berkoordinasi dengan Pemda untuk Tertibkan Tata Ruang di Jabodetabek-Punjur
Pembiayaan Koperasi Desa Ditugasi Perbankan Himbara

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 18:08 WITA

Wali Kota Hadiri Serambi Surau Kedua di Langgar Nurul Ibadah Antasan Besar

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:33 WITA

Pengangkatan CASN Ditunda, BKD Banjarmasin Maksimalkan ASN Yang Ada

Kamis, 13 Maret 2025 - 13:25 WITA

Kendalikan Inflasi, Pasar Murah Kembali Digelar di Banjarmasin Tengah

Rabu, 12 Maret 2025 - 06:36 WITA

Tak Ada Lagi TPS Samping Jalan, Banjarmasin Menuju Miliki Pengelolaan Sampah Terpadu

Selasa, 11 Maret 2025 - 19:26 WITA

Mengapa Gaji Guru Honor Tak Cair, Ternyata Ada Prosedur Yang Harus Dilakukan

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Wali Kota Hadiri Serambi Surau Kedua di Langgar Nurul Ibadah Antasan Besar

Jumat, 14 Mar 2025 - 18:08 WITA