BOMIndonesia.com, SEMARANGD – emonstrasi yang digelar mahasiswa di Semarang pada Senin (26/8) memanas dengan pihak aparat. Aksi tersebut berujung pada pembubaran paksa pada petang hari dengan aparat menembakkan gas air mata dan mobil meriam air.
detikJateng memberitakan para massa berhamburan dan berlari ke Mal Paragon. Beberapa dari peserta aksi terlihat masih mengenakan identitas kampus masing-masing.
Demo Mahasiswa di Semarang, Konvoi Padati Pantura hingga DPRD Jateng Sekuriti juga bersiaga di depan pintu mal. Sedangkan ada pula toko di lantai satu mal tersebut yang sudah ditutup.
Dua orang dipastikan meninggalkan tempat itu dengan ambulans. Tim medis mahasiswa dari Unnes, Fahri, menyatakan kedua orang yang dibawa ambulans adalah mahasiswa Unnes dan Undip.
Dia menyebut keduanya mengalami sesak napas karena terkena gas air mata. Menurutnya, gas air mata terhirup hingga ke halaman Mal Paragon.
“Tadi massa sempat berlarian di dalam, soalnya polisi menembakkan gas air mata sampai depan,” kata Fahri.
Terpantau petugas kepolisian sudah kembali ke Balai Kota Semarang sekitar pukul 19.30 WIB.
Terpisah, Antara memberitakan pembubaran paksa dilakukan setelah peserta aksi dan polisi beberapa kali memanas. Mahasiswa awalnya hanya merencanakan aksi di depan kantor DPRD Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Namun, massa mahasiswa yang berkonvoi dengan sepeda motor hanya melewati depan kantor DPRD Jawa Tengah dan memindahkan aksi ke kantor DPRD Kota Semarang yang berlokasi di Jalan Pemuda.
Dalam aksinya, para mahasiswa merusak dua pintu gerbang kompleks kantor yang berada satu lokasi dengan kantor Wali Kota Semarang.
Aksi sempat beberapa kali memanas dengan aksi saling dorong antara polisi dan mahasiswa.
Pada sore hari, puluhan siswa SMK yang ikut bergabung menambah panas aksi para mahasiswa yang ingin menduduki kantor DPRD Kota Semarang.
Polisi mengambil tindakan tegas dengan membubarkan aksi tersebut pada Senin petang. Plisi mendorong massa mahasiswa ke arah Utara di Jalan Pemuda dengan menggunakan mobil meriam air dan tembakan gas air mata.
Sementara itu terpantau aksi demo terus berlanjut hingga malam.
Massa sempat mengistirahatkan diri ketika masuk waktu magrib. Beberapa demonstran melaksanakan salat berjemaah di Jalan Pemuda.
Usai salat berjemaah, massa kembali maju ke arah pagar Balai Kota Semarang.
Polisi kemudian meminta massa yang demonstrasi untuk pulang karena sudah menginjak pukul 18.00 WIB.”Ya sekarang pulang dulu, besok kalau mau dateng lagi nggak apa-apa kalau belum puas,” kata polisi melalui pengeras suara.
Polisi kemudian keluar dengan formasi siaga untuk membubarkan massa aksi. Massa yang masih berada di luar akhirnya terlibat bentrok dengan melempar batu dan kayu ke arah polisi.Terlihat beberapa orang diamankan oleh kepolisian.
Massa kemudian dipukul mundur menggunakan gas air mata. Akibatnya, Jalan Pemuda tepatnya di Kantor Bapeda Semarang tampak mengepul asap dari gas air mata.”Yang anarkis tangkap, anak-anak itu mengganggu masyarakat umum, mengganggu ketertiban umum, terus sampai bersih, yang anarkis tangkap,” kata polisi melalui pengeras suara
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Artanto mengatakan sekitar 1.500 personel polisi yang diterjunkan untuk mengamankan aksi hari ini.”Pengamanan ini untuk memastikan penyampaian aspirasi dilakukan dengan cara bermartabat,” katanya.
Editor : Mercurius