BOMINDONESIA.COM – Minyak mentah melemah harganya pada perdagangan Senin (19/8/2024) karena kekhawatiran akan melemahnya permintaan dari China, importir minyak terbesar di dunia, mempengaruhi sentimen pasar.
Sementara itu, investor memusatkan perhatian pada kemajuan pembicaraan gencatan senjata di Timur Tengah yang dapat mengurangi risiko pasokan.
Harga minyak mentah Brent turun 45 sen atau 0,56% menjadi US$79,23 per barel pada pukul 06:46 GMT. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 58 sen atau 0,76% menjadi US$76,07 per barel.
Kedua acuan minyak mentah tersebut turun hampir 2% pada hari Jumat lalu karena investor menurunkan ekspektasi pertumbuhan permintaan dari China.
Namun mengakhiri pekan ini dengan posisi yang hampir tidak berubah dari minggu sebelumnya setelah serangkaian data AS pekan lalu menunjukkan inflasi yang moderat dan pengeluaran ritel yang kuat.
“Kekhawatiran yang terus-menerus tentang permintaan yang lambat di China menyebabkan aksi jual,” kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, sebuah unit dari Nissan Securities, menambahkan faktor lain adalah mendekatnya akhir musim berkendara puncak di Amerika Serikat.
“Namun, ketegangan di Timur Tengah dan eskalasi perang Rusia-Ukraina yang menimbulkan risiko pasokan masih mendukung pasar,” tambahnya. (*)