BOMINDONESIA.COM, DAHA – Meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalsel yang didukung Bank Kalsel mencoba membangun ekosistem padi apung di Kalsel.
Di Daha, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang bertujuan agar masa tanam tak terpengaruh musim dan hasilnya bisa lebih baik. Sistem ini sudah terbukti dan sejumlah petani di Kabupaten HSS sudah merasakannya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HSS HM Nur menyebut beberapa kawasan pertanian di HSS adalah rawa. Ini yang mendasari pihaknya menerapkan sistem padi apung, sehingga tetap bisa menanam padi walaupun di musim penghujan.
“Awalnya tanam percontohan dengan media berupa tiga styrofoam dan berhasil. Lantas tahun berikutnya didanai Pemprov Kalsel, selanjutnya kemudian dana dari Kabupaten,” kata Nur saat acara media update dan kunjungan implementasi budi daya padi apung Bank Kalsel di Desa Siang Gantung, Daha Barat, Kabupaten HSS, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hari itu rombongan FWE bersama Bank Kalsel dan OJK Kalsel langsung berkunjung ke pertanian padi apung di desa Tiang Gantung, Daha Barat, HSS.
Menurutnya, kawasan pertanian rawa yaitu Kecamatan Angkinang, Simpur, dan Kalumpang sudah tahap demplot atau percontohan, dan hasilnya memang tak tergantung musim. “Kami juga lakukan variasi sistem apung ini dengan menanam sayuran berupa cabai, terong, dan tomat. Namun, medianya menggunakan bambu agar lebih murah, apalagi banyak tanaman bambu di HSS. Nanti, padi juga dicoba tanam dengan media bambu untuk mengurangi biaya produksi budidaya dan keuntungan lebih besar,” imbuhnya.
Editor : Afdiannoor