BOMINDONESIA.COM, IKN – Pemerintah memperluas akses internet untuk pendidikan, termasuk di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Digital atau BAKTI Kemkomdigi memasang akses internet di 15 lokasi di sekitar IKN saat Hari Kemerdekaan RI Agustus 2024 lalu. Ada 15 titik pemasangan Remote Terminal Ground Segment (RTGS) di beberapa fasilitas publik seperti sekolah dan layanan publik.
15 sekolah yang mendapatkan layanan AKSI (Akses Internet) BAKTI Komdigi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yakni :
- SDN 022 Penajam, Desa Sepan
- SDN 037 Penajam, Desa Buluminung
- SDN 004 Penajam, Desa Pantai Lango
- SDN 007 Penajam, Desa Jenebora
- SDN 016 Penajam, Desa Gunung Seteleng
- SMPN 6 Penajam Paser Utara, Desa Semoi Dua
- SMPN 20 Penajam Paser Utara
- SDN 007 Sepaku, Desa Mentawir
- SDN 012 Sepaku, Desa Wono Sari
- SDN 016 Babulu, Desa Rintik
- SDN 011 Babulu, Desa Babulu Darat
- RA Bina Ul Muhajirin, Desa Pegunungan Intan
- RA Al Furqan, Desa Kampung Baru
- Madrasah Ibtadiyah Al Maun Penajam, Desa Salo Loang
- Madrasah Aliyah Sepaku, Desa Pemaluan
Akses internet di PenajamPaser Utara dipancarkan melalui Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1). Satelit kebanggan Indonesia tersebut menggunakan teknologi mutakhir Very High-Throughput Satellite (VHTS).
Satelit ini dirancang sebagai broadband satellite untuk memberikan layanan akses internet yang cepat. Layanan SATRIA-1 merupakan solusi untuk titik layanan publik pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan pertahanan dan keamanan yang belum terjangkau akses internet cepat melalui jaringan kabel serat optik atau Base Transceiver Station (BTS).
SATRIA-1 ditargetkan menjangkau 20.000 titik hingga akhir 2024. Hingga Agustus 2024, BAKTI telah memasang 18.715 titik di seluruh Indonesia di mana titik-titik tersebut difokuskan untuk melayani dan memenuhi kepentingan masyarakat mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan.
Editor : Afdiannoor