BOMINDONESIA.COM, KUBU RAYA – Pj Gubernur Kalbar dr. Harisson melakukan melakukan panen raya sebanyak 140 hektar di Desa Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya, Kamis. “Sejalan dengan keinginan Bapak Presiden, jadi hari ini kita melakukan panen raya sebanyak 140 hektar, dimana dalam 1 hektar ini mampu menghasilkan padi sebanyak 3,5 ton dengan didukung irigasi perairan pertanian yang bagus serta memberikan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalbar dalam rangka program swasembada pangan di Kalbar,” kata Harrison.
Dalam pidato Presiden ke-8 Republik Indonesia Prabowo Subianto menekankan ketahanan dan swasembada pangan adalah prioritas utama pemerintah. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan langkah strategis untuk menjamin kesejahteraan dan kemandirian bangsa di tengah tantangan global yang terus berkembang.
Presiden Prabowo menegaskan dalam situasi krisis global, baik karena dampak perang atau bencana alam, tidak satupun negara di dunia yang mau mengeluarkan stok pangannya untuk diekspor ke luar negeri.
Sebab itu, Indonesia harus mulai meningkatkan sumber daya lokal guna mendukung program swasembada pangan yang di mana target Indonesia adalah kita tidak lagi mengimpor beras di akhir tahun 2025.
Menurutnya, dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, petani, dan semua pemangku kepentingan, dapat terus meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian sebagaimana yang diharapkan. “Keberhasilan ini hendaknya menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus memperkuat sinergi. Kami berharap GNPIP dapat terus menjadi wadah yang efektif untuk memajukan sektor pertanian, mengatasi tantangan inflasi pangan, serta menjaga kesejahteraan petani,” ujar Harisson.
Harisson juga mengapresiasi atas kerja keras semua pihak yang telah mensukseskan salah satu program ketahanan pangan ini. Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur juga menekankan agar para petani maupun stakeholder terkait untuk mampu bersinergi dalam mendukung program swasembada pangan.
Menurutnya, beberapa prediksi kedepan kondisi cuaca sangat tidak menentu dan ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja akan tetapi diberbagai negara yang penghasil produksi padi seperti di Vietnam, Thailand dan India.
“Dengan kondisi seperti itu, pada akhirnya akan mengganggu produksi pangan. Dan akhirnya masing-masing negara tersebut akan menahan hasil produksinya ke negara-negara lain, dikarenakan untuk kebutuhan mereka saja tidak cukup,” ujar Harisson. “Saya meyakini, apabila kita semua bersinergi dan bekerja keras maka swasembada pangan ini akan dan bisa terwujud di masa Pemerintahan Bapak Presiden Prabowo,” imbuhnya.
Editor : Afdiannoor