BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Penyidik Ditreskrimum Polda Kalsel memanggil beberapa saksi, dalam kasus dugaan pengancaman oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel Muhammadun (Madun), Selasa (17/9/2025).
Saksi pertama yaitu Ahmad Humaidi Perdani yang merekam percakapan penelpon yang mengaku Madun, dia mengatakan Senin 9 September sekitar pukul 13.00 mendengar percakapan ajakan duel oleh Madun dan merekamnya.”Ada sekitar 20 pertanyaan dari penyidik, diantaranya saya menceritakan percakapan penelpon, dalam percakapan penelpon mengaku Pak Madun, di situlah saya mendengar percakapan yang tidak etis sebagai Kepala Dinas,” katanya kepada wartawan.
Saksi kedua yakni Haji Muhammad, sopir Aliansyah menceritakan ketika itu perjalanan dari Banjarbaru menuju Pelaihari ada telepon dari orang yang mengaku Madun, “Apa yang saya dengar, saya sampaikan kepada penyidik, memang ada suara yang menyatakan Madun,” paparnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel, Kombes Pol Erick Frendriz membenarkan pihaknya telah memanggil beberapa saksi terkait laporan Aliansyah, “Betul, hari ini ada pemeriksaan saksi,” ucapnya singkat.
Kuasa Hukum Aliansyah mengapresiasi respon cepat atas laporan kliennya, bahkan kedepannya pihaknya akan menyiapkan saksi ahli, ” Kami akan menyiapkan saksi ahli, yaitu Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, S.H., M.Hum. guru besar di Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin,” paparnya.
Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Anak Bangsa Anti Kecurangan (Babak) Kalsel, Aliansyah mengaku, apa yang dilakukannya tidak ada hubungannya dengan politik.”Ini hanya adanya kesalahan oknum pejabat yang arogan dan harus diatensi oleh Gubernur, kita malu sebagai rakyat Kalimantan Selatan. Ada pejabatnya yang bersikap arogan, yang mengajak duel, mengajak adu bacok,” tegasnya.
Aliansyah meminta kepada siapapun agar tidak mempolitisasi kasus ini, dia mengaku tidak teraplikasi dengan partai politik ataupun pendukung calon Gubernur yang akan datang.”Kami sayang dengan Paman Birin, kami menghargai prestasi yang selama ini ditoreh Paman Birin, tetapi kami juga berharap beliau mendengarkan aspirasi dari masyarakat, apabila ada oknum yang mempolitisasi gerakan yang kami lakukan, itu tidak benar,” tutupnya.
Editor : Mercurius