BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo, menilai, tren deflasi dapat mempengaruhi penempatan dana di kalangan menengah ke bawah. Dengan harga barang yang cenderung turun, daya beli masyarakat bisa meningkat.
Namun, sambutnya, pada saat yang sama, jika pendapatan tidak bertambah signifikan, banyak yang justru terpaksa makan tabungan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Penurunan penempatan dana ini bisa mencerminkan kondisi ekonomi yang membuat masyarakat lebih fokus pada pengeluaran, bukan menyisihkan dana untuk ditabung,” ucapnya, Selasa.
Ia memproyeksikan, dengan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian dan dampak ekonomi domestik yang masih beradaptasi, tren ini bisa berlanjut.
Pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi yang rendah (bahkan deflasi), dan ketidakpastian pasar tenaga kerja juga disebutnya membuat masyarakat menengah ke bawah cenderung lebih berhati-hati dalam menambah tabungan mereka.
Menurut Didiet, bank perlu mengadopsi pendekatan yang lebih proaktif untuk meningkatkan literasi keuangan di segmen ini. Program tabungan berhadiah, bunga kompetitif, atau produk tabungan mikro yang lebih fleksibel bisa menjadi strategi yang efektif.
“Selain itu, digitalisasi layanan perbankan yang lebih mudah diakses juga dapat membantu menarik masyarakat untuk menambah dana di tabungan mereka,” imbuhnya. Sejumlah bank mencatat perlambatan pada simpanan nasabah kelas menengah ke bawah.
Editor : Afdiannoor