BOMINDONESIA.COM, BEKASI – Banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025) adalah paling parah dari yang pernah terjadi.
“Banjir ini paling parah bukan saja buat warga, melainkan juga untuk Kota Bekasi. Ini di luar prediksi,” ucap Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, saat melakukan pemantauan di Pondok Gede Permai, Selasa.
Menurutnya, sejak Senin (3/3/2025) malam, tanda-tanda peningkatan ketinggian air sudah terlihat. “Sejak jam 22.00 WIB, kami monitor terus di pintu air sampai 01.30 WIB,” lanjutnya.
Pada pukul 02.00 WIB, Tri mencatat bahwa ketinggian air hampir mencapai angka 600 cm, padahal biasanya level tertinggi yang terlihat hanya 560 cm. “Lalu puncaknya terjadi pada pukul 04.10 WIB, kurang lebih di angka 800 sampai 820 cm,” bebernya, seperti dilansir kompas.com.
Salah satu penyebab banjir di Kota Bekasi adalah air pasang dari laut. “Sehingga air ini sangat pelan sekali untuk kemudian sampai ke laut,” ucapnya.
Ia memastikan, ada tujuh dari dua belas kecamatan di Kota Bekasi yang terdampak banjir. Kecamatan yang terdampak meliputi Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bantar Gebang, Pondok Gede, dan Rawa Lumbu.
Sementara itu, lima kecamatan lainnya, yaitu Jati Sampurna, Bekasi Barat, Medan Satria, Mustika Jaya, dan Pondok Melati, tidak mengalami dampak banjir.