BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Banjarmasin Street Food Baimbai (B’Safe) yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 498 tahun memberi dampak perekonomian yang positif.
B’Safe yang dibuka selama satu bulan ini telah menghasilkan setidaknya Rp 1 miliar lebih. Namun sayang, tempat nongkrong ini tidak dilanjutkan lagi padahal pendapatannya sudah jelas dan dapat membantu UMKM di Kota Banjarmasin. Melihat potensi itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina pun berkeinginan melanjutkan B’Safe di kawasan Pasar Sudimampir tersebut.
Ia juga sudah langsung menanyakannnya kepada beberapa pelaku usahanya. Dan berharap tetap dilanjutkan. “Ini baik dan penjual disini rata-rata mereka ingin melanjutkan karena selama sebulan itu ramai terutama akhir pekan,” kata Ibnu usai menutup B’Safe Senin (1/10/2024).
Dari pedagang sendiri lanjut Ibnu, meminta jika tidak bisa buka setiap hari. Maka setiap akhir pekan pun tak masalah karena penjualan cukup bagus dalam meningkatkan pendapatan UMKM.
Mengingat pengunjung yang datang ke B’Safe pun tidak hanya warga Kota Banjarmasin saja tapi juga dari warga luar kota yang sengaja datang untuk kulineran. “Semua lengkap disini dijual, mulai dari khas tradisional dan ada kekinian hingga semua usia bisa kesini,” ujarnya.
Menurut Ibnu, hadirnya B’Safe nantinya bisa memancing hidupnya ekonomi di kawasan itu yang mana mungkin saja toko-toko yang tutup akan ikut buka. Selain itu, B’Safe juga menghidupkan suasana di kawasan Pasar Sudimampir awalnya negatif menjadi positif karena ramai.
Adapun rencana dilanjutkan B’Safe itu akan dievaluasi pihaknya dengan melihat semua sisi untuk pertimbangan bukanya nanti. “Kita evaluasi dulu,” akhirnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar menerangkan berdasarkan laporan total keseluruhan transaksi di B’Safe tercatat kurang lebih Rp745 juta. “Terdiri dari tunai Rp515 juta, melalui qris bank daerah sekitar Rp150 juta dan qris bank BUMN sekitar Rp. 43 juta,” papar Tezar sapaan akrabnya.
Namun menurut Tezar, transaksi yang terjadi di kawasan itu bisa tembus Rp1 miliar karena belum terhitung parkir, warung dan cafe yang tak jauh dari kawasan B’Safe yang buka. “Hari terakhir juga belum terhitung. Makanya kita prediksi bisa Rp. 1 miliar lebih,” katanya.
Tentunya pergelaran B’Safe ini, menurutnya sangat berdampak positif terutama geliat ekonomi di kawasan Pasar Sudimampir.
Adapun rencana B’Safe dilanjutkan, pihaknya mengevaluasi dulu. Apabila dilanjutkan maka akan dikomunikasikan semua pihak agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan. “Tak menutup kemungkinan stand bertambah tapi kita lihat dulu hasil evaluasinya nanti seperti apa,” pungkasnya.
Editor : Hamdani