BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Perang teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China masih terus berlanjut dan makin panas. Serangan blokir bertubi-tubi dari AS terhadap teknologi China agaknya dibalas dengan perlakuan serupa.
Asosiasi Keamanan Siber China (CSAC) pada pekan ini mengajukan penyelidikan terhadap produk-produk chip buatan Intel di China. Produk-produk Intel yang merupakan perusahaan asal AS dinilai terus-terusan membahayakan keamanan nasional.
CSAC merupakan kelompok industri, bukan lembaga pemerintah. Kendati demikian, CSAC memiliki kedekatan dengan pemerintah. Pengajuan penyelidikan untuk Intel dipublikasikan CSAC melalui akun WeChat. Selanjutnya, pengajuan itu diharapkan akan ditindaklanjuti oleh Lembaga Keamanan Siber China (CAC) yang merupakan badan pemerintah.
“Sangat kami rekomendasikan pengkajian terhadap produk-produk Intel yang dijual di China, untuk memastikan keamanan nasional tetap terjaga dan melindungi kepentingan masyarakat China,” kata CSAC, dikutip dari Reuters, Kamis (17/10/2024).
Menanggapi hal ini, Intel China mengatakan akan berkoordinasi dengan otoritas setempat dan meluruskan polemik yang terjadi.”Kami akan menjaga komunikasi dengan otoritas yang relevan, menjelaskan soal berbagai kekhawatiran, dan meyakinkan tentang komitmen kami untuk menjaga keamanan dan kualitas produk,” kata Intel China di akun WeChat resminya.
Sebagai informasi, penyelidikan regulator China bisa berdampak besar bagi bisnis Intel. Pasalnya, negara tersebut menyumbang seperempat pendapatan total perusahaan pada tahun lalu.
Sebelumnya, CAC juga pernah mengeluarkan pelarangan bagi operator lokal yang mengerjakan infrastruktur kunci di China untuk membeli produk buatan produsen chip asal AS, Micron Technology. Sementara itu, AS sudah beberapa kali mengeluarkan kebijakan yang membatasi akses China terhadap chip dan alat pembuat chip buatan negaranya dan sekutu.
Editor : Mercurius