Meraup Rupiah di Pasar Wadai Ramadhan: Gundam, Kuntilanak, Transformers, dan Manusia Silver Menyapa Pengunjung

- Redaksi

Jumat, 21 Maret 2025 - 22:10 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adun saat beraksi sebagai Gundam robot raksasa yang muncul dalam serial anime Jepang bergenre mecha (foto Mercy)

Adun saat beraksi sebagai Gundam robot raksasa yang muncul dalam serial anime Jepang bergenre mecha (foto Mercy)

BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Hari raya masih menyisakan waktu lebih kurang sembilan hari atau satu minggu, namun para pencari rupiah dengan jasa kostum tetap setia menghibur pengunjung Pasar Wadai Ramadhan di Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin.

Tak hanya berburu takjil dan aneka kuliner khas Ramadhan, pengunjung juga dihibur dengan kehadiran sosok-sosok unik seperti Gundam, Kuntilanak, Transformers, dan Manusia Silver. Namun, di balik kostum megah dan cat perak yang menutupi tubuh, ada kisah perjuangan para pencari nafkah yang gigih bekerja di bulan penuh berkah ini.

Pakiaan Terbuka dan Akan Berraksi Menjadi Manusia Silver
Adun Sebelum Beraksi Jadi Gundam (foto:mercy)

Adun, warga Sungai Gampa, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), adalah salah satu di antara mereka. Setiap sore, ia mengenakan kostum Gundam dan berkeliling di antara kerumunan pengunjung, menawarkan jasa foto bersama.

Kotak donasi kecil ia siapkan untuk uang sukarela dari pengunjung yang ingin berfoto. Dari aktivitas ini, ia bisa mengumpulkan rata-rata Rp300 ribu dalam sehari, bekerja dari pukul 17.00 hingga 22.00 WITA.”Kalau sudah masuk acara hiburan, saya dan teman-teman biasanya berhenti dulu, karena perhatian pengunjung sudah teralihkan ke panggung,” kata Adun sambil tersenyum, Jumat (21/3/2025) sore .

Baca Juga :  Wisata Air di Siring Sungai Martapura Banjarmasin

Kakaknya, Adan, yang mengenakan kostum Transformers, juga menjalani profesi serupa. Menurutnya, penghasilan bisa jauh lebih besar jika mereka tampil di event besar. “Waktu Batu Licin Festival 2024, saya bisa dapat Rp4 juta dalam tiga hari,” ujarnya.

am, pria asal Bandung yang isteri nya orang Banua saat beraksi seperti Kuntilanak (Foto Mercy)
Tam, pria asal Bandung yang isteri nya orang Banua saat beraksi seperti Kuntilanak (Foto Mercy)

Di antara mereka, ada pula sosok Manusia Silver yang menambah warna di Pasar Wadai Ramadhan. Pemuda yang setiap sore hingga malam mengecat tubuhnya dengan warna perak dan berdiri mematung di antara pengunjung.
Dengan gerakan khas patung hidup, dia menarik perhatian anak-anak hingga orang dewasa. “Kalau ramai, sehari bisa dapat Rp250 ribu, tapi kalau sepi, paling cuma Rp100 ribu,”tambah Adan.

Namun, kerja mereka tak selalu mulus. Jika hujan turun, mereka tak bisa beraksi. Kostum yang mereka kenakan sebagian besar terbuat dari bahan yang tidak tahan air, sementara si Manusia Silver harus menghadapi cat yang luntur saat terkena air. “Kalau hujan, ya cuma bisa berteduh dan berharap besok cuaca lebih baik.

Baca Juga :  Luna Maya Jalani Prosesi Siraman Jelang Pernikahan Besok, Tangis Pecah saat Sungkeman

Makanya, kami harus pintar-pintar mengatur penghasilan, karena tidak setiap hari bisa bekerja,” tambah Adan lagi.

Adun Sebelum Beraksi Jadi Gundam (foto:mercy)
Kini Adun Beraksi Jadi Gundam (foto:mercy)

Mereka juga tidak hanya berkutat di Banjarmasin. Bersama rekannya, Tam, yang mengenakan kostum Kuntilanak asal Bandung, mereka telah menjelajah hingga Palangkaraya dan Lamandau, Kalimantan Tengah.

Adan memiliki prinsip bahwa sebagai pekerja lapangan, mereka harus serba bisa. “Kadang kalau ada pameran, saya juga jualan es,” ujarnya sambil menunjuk stand steamboat milik rekannya, Rendy, yang sehari-hari juga menjual jasa foto bersama mengenakan kostum.

Di balik kesulitan yang mereka hadapi, mereka tetap percaya bahwa selama ada usaha, pasti ada rezeki. Seperti kata Theodore Roosevelt, “Do what you can, with what you have, where you are.” (Lakukan apa yang bisa kamu lakukan, dengan apa yang kamu miliki, di tempat kamu berada.)

Bagi mereka, kerja keras bukan hanya tentang mencari uang, tetapi juga tentang semangat untuk terus bertahan, beradaptasi, dan menghadirkan kebahagiaan bagi orang lain, meski dalam keterbatasan.

Penulis : Mercurius

Editor : Mercurius

Berita Terkait

Kisah Negeri Sejuta Masjid: Paradoks Negeri Kaya yang Kehilangan Berkah
Konser God Bless Unplugged jadi Ajang Reuni Yandi Pratama dengan Para Musisi Nasional
God Bless dan Rhoma Irama, Satu Malam untuk Sejarah Musik Indonesia
Festival Budaya Isen Mulang 2025 Resmi Dibuka, Angkat Kearifan Lokal dan Geliat Ekonomi Daerah
GoPurun Hadirkan Inovasi Biofoam dan Tawarkan Solusi Global Atasi Sampah Plastik
Bundaran Besar Palangka Raya, Simbol Kota yang Selalu Hidup
Jamaah Haji Khusus Albis Indonesia Ikuti Manasik Haji 2025 di Novotel Banjarbaru
Harga Hewan Kurban Relatif Terjangkau

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 17:39 WITA

Kisah Negeri Sejuta Masjid: Paradoks Negeri Kaya yang Kehilangan Berkah

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:58 WITA

Konser God Bless Unplugged jadi Ajang Reuni Yandi Pratama dengan Para Musisi Nasional

Minggu, 18 Mei 2025 - 14:15 WITA

God Bless dan Rhoma Irama, Satu Malam untuk Sejarah Musik Indonesia

Minggu, 18 Mei 2025 - 01:38 WITA

Festival Budaya Isen Mulang 2025 Resmi Dibuka, Angkat Kearifan Lokal dan Geliat Ekonomi Daerah

Sabtu, 17 Mei 2025 - 22:25 WITA

GoPurun Hadirkan Inovasi Biofoam dan Tawarkan Solusi Global Atasi Sampah Plastik

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Waspada Pencurian Meteran Ledeng, PAM Catat Sudah Ada 30 Kasus

Senin, 19 Mei 2025 - 10:25 WITA

Ahmad Humaidi (45), seorang pendulang intan, tewas tertimbun longsor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu sore. (foto Istimewa)

Kalsel

Pendulang Intan di Cempaka Tewas Tertimbun Longsor

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:14 WITA

Memaknai HUT ALRI, Anak Muda Bisa Terapkan Semangat ALRI dalam Kehidupan

Kalimantan Membangun

Memaknai HUT ALRI, Anak Muda Bisa Terapkan Semangat ALRI dalam Kehidupan

Minggu, 18 Mei 2025 - 19:33 WITA