Tiongkok – Dalam beberapa tahun terakhir, pengaruh Tiongkok yang semakin besar dalam politik internasional menjadi semakin nyata. Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok telah memanfaatkan kekuatan ekonominya untuk memperluas pengaruh globalnya, dengan menjalankan strategi diplomasi ekonomi guna memperdalam hubungan dengan negara-negara di seluruh dunia.
Salah satu implikasi utama dari meningkatnya pengaruh Tiongkok adalah perubahan keseimbangan kekuasaan dalam tatanan dunia. Kebangkitan Tiongkok sebagai kekuatan super global telah menantang dominasi Amerika Serikat, yang selama ini menjadi kekuatan ekonomi dan militer terdepan di dunia. Hal ini menyebabkan meningkatnya persaingan dan ketegangan antara kedua negara, serta pergeseran dalam lanskap geopolitik global.
Implikasi lain dari meningkatnya pengaruh Tiongkok adalah dampaknya terhadap tata kelola global. Tiongkok berupaya memainkan peran yang lebih menonjol dalam organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan semakin sering menggunakan kekuatan ekonominya untuk mempengaruhi kebijakan dan keputusan lembaga-lembaga tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Tiongkok mungkin berupaya merongrong tatanan internasional yang ada dan mempromosikan model pemerintahan yang lebih otoriter.
Pengaruh Tiongkok yang semakin besar juga memiliki implikasi ekonomi yang signifikan bagi dunia. Seiring dengan terus berkembangnya hubungan ekonomi Tiongkok dengan negara-negara di seluruh dunia, negara ini semakin menjadi pemain kunci dalam perdagangan dan investasi global. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampak kebijakan ekonomi Tiongkok terhadap perekonomian global, termasuk isu-isu seperti pencurian kekayaan intelektual, praktik perdagangan yang tidak adil, dan dampak perusahaan milik negara Tiongkok terhadap persaingan global.
Akhirnya, pengaruh Tiongkok yang semakin besar dalam politik internasional memiliki implikasi signifikan bagi hak asasi manusia dan demokrasi di seluruh dunia. Pemerintah Tiongkok telah dikritik atas catatan hak asasi manusianya, termasuk isu-isu seperti sensor, penindasan terhadap perbedaan pendapat, dan perlakuan terhadap kelompok minoritas seperti Uighur di Xinjiang. Seiring dengan meningkatnya pengaruh Tiongkok, terdapat kekhawatiran bahwa negara ini mungkin berupaya mengekspor model pemerintahan otoriternya ke negara-negara lain, yang dapat merongrong upaya global untuk memajukan demokrasi dan hak asasi manusia.
