Prabowo Perintahkan Menteri Bahlil Aktifkan Lagi Pengecer Gas LPG 3 Kg

- Jurnalis

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:10 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Antrian panjang masyarakat membeli gas elpiji 3 kg ( Foto Istimewa/Bomindonesia)

Antrian panjang masyarakat membeli gas elpiji 3 kg ( Foto Istimewa/Bomindonesia)

BOMINDONESIA.COM, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto akhirnya turun tangan untuk meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaktifkan kembali pengecer agar bisa berjualan gas LPG 3 kilogram atau gas melon.

Hal itu usai terjadinya kelangkaan gas melon di berbagai tempat akibat kebijakan penyaluran dibatasi hanya di pangkalan resmi.

Bahkan, seorang ibu rumah tangga bernama Yonih (62) meninggal dunia usai antrean pembelian gas elpiji ukuran 3 Kg di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan pada Senin (3/2/2025) kemarin.

Perintah Prabowo kepada Menteri Bahlil diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI sekaligus petinggi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. “Namun setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk perhari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa,” kata Dasco di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga :  Kolesterol Tinggi, Ancaman Bagi Kesehatan

Ia mengatakan, sambil pengecer diperbolehkan kembali berjualan, kebijakan mengubah pengecer jadi sub pangkalan tetap berjalan secara parsial. “Sambil kemudian pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan, sub daripada pangkalan sehingga dengan aturan-aturan yang ada nanti akan menertibkan harga supaya tidak mahal di masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan, dengan dijadikannya pengecer sebagai sub pangkalan, maka harga gas melon bisa dikontrol. “Jadi pengecer yang akan menjadi sub pangkalan ini akan ditentukan juga harganya sehingga harga di masyarakat itu tidak mahal, tetapi sambil itu parsial dilakukan, para pengecer akan diminta,” katanya. “Presiden tadi menginstruksikan kepada ESDM agar perhari ini pengecer itu bisa berjualan kembali sambil kemudian secara parsial aturannya kemudian diselaraskan,” sambungnya.

Baca Juga :  Tersedia 124 TIP untuk Kenyaman Arus Lalu Lintas Selama Natal dan Tahun Baru

Kelangkaan Gas Melon Renggut Nyawa

Sebelumnya, seorang wanita bernama Yonih dilaporkan meninggal dunia usai mengantre pembelian gas elpiji 3 kg di kawasan Pamulang, Tangsel pada Senin (3/2/2025) kemarin. Sebelum dinyatakan meninggal, nenek Yonih sempat dikabarkan sempat mengantre berjam-jam untuk bisa membeli gas melon. Bahkan, wanita itu sempat menenteng dua buah gas kosong hingga berjalan 500 meter dari rumah ke pangkalan resmi.

Diduga penyebab Nenek Yonih meninggal dunia karena kelelahan. Dia pun sempat dikabarkan mengalami pingsan di sebuah penatu hingga akhirnya dilarikan ke sebuah rumah sakit. Namun tragisnya, nyawa Nenek Yonih tak tertolong.

Editor : Mercurius

Berita Terkait

Berawal dari Tiga Ekor, Sertu Edy Karyani Sukses Besarkan Usaha Ternak Kambing
Putri Pedangdut asal Banjarmasin Dapat Pujian dari Iis Dahlia
Pelamar PPPK, Cek Kelulusannya
Faktor Penyebab Pembelian Gabah di Bawah HPP
Terbitkan Peraturan OJK (POJK) 41/2024
Driver Online Tuntut THR
Tren Impor Kurma Meningkat Jelang Puasa
Setelah Green Day, Jakarta Kembali Bergemuruh dengan Konser Linkin Park

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:41 WITA

Berawal dari Tiga Ekor, Sertu Edy Karyani Sukses Besarkan Usaha Ternak Kambing

Selasa, 18 Februari 2025 - 16:04 WITA

Putri Pedangdut asal Banjarmasin Dapat Pujian dari Iis Dahlia

Selasa, 18 Februari 2025 - 14:49 WITA

Pelamar PPPK, Cek Kelulusannya

Selasa, 18 Februari 2025 - 00:35 WITA

Faktor Penyebab Pembelian Gabah di Bawah HPP

Selasa, 18 Februari 2025 - 00:28 WITA

Terbitkan Peraturan OJK (POJK) 41/2024

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Setelah Dilantik, Wali Kota Yamin Masuk Akademi Militer

Rabu, 19 Feb 2025 - 15:23 WITA

Pengamat Dr Didi Susanto (foto:bomindonesia)

Kalimantan Membangun

Dr Didi Susanto: Makan Bergizi Gratis Kebijakan Bagus

Rabu, 19 Feb 2025 - 14:17 WITA