BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, rencana untuk menurunkan tarif tiket pesawat dan kapal menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025.
“Meskipun penurunan tarif tiket pesawat sangat diharapkan, ada sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan dalam mewujudkannya,” ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) INACA, Bayu Sutanto.
Ia menilai, ide penurunan tiket pesawat diharapkan dapat membantu masyarakat, situasi industri penerbangan domestik saat ini memerlukan kebijakan yang lebih komprehensif.
“Jika dilihat dari penurunan harga tiket saat liburan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, kemungkinan besar penurunan harga tiket saat Lebaran 2025 akan serupa, meskipun ada tantangan besar di sektor penerbangan,” tambah Bayu, Kamis (9/1/2025).
Menurut Bayu, persoalan utama dalam penurunan harga tiket pesawat domestik adalah ketidakmampuan untuk menyesuaikan tarif dengan biaya operasional yang terus meningkat.
Sebagai solusi, Ia mengusulkan penurunan tarif tiket pesawat untuk Lebaran 2025 hanya dapat dilakukan dengan dukungan dari kebijakan pemerintah yang lebih mendasar.
“Seperti saat Natal dan Tahun Baru 2024, langkah yang perlu diambil adalah diskon Passenger Service Charge (PSC), penurunan harga bahan bakar avtur, serta penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk penerbangan. Tanpa kebijakan tersebut, maskapai akan tetap kesulitan untuk menurunkan harga tiket,” bebernya.
Besaran penurunan harga tiket pesawat sangat tergantung pada seberapa besar pemerintah memberikan diskon untuk PSC, menurunkan harga avtur, dan menghapus PPN.
“Jika kebijakan ini diterapkan, maka penurunan tarif tiket pesawat dapat lebih realistis dan berdampak positif bagi masyarakat. Namun, jika tidak, maskapai akan tetap berada dalam posisi yang sulit, bahkan bisa merugi,” imbuhnya.