Butuh Peremajaan Lahan Karet di Kalsel

- Jurnalis

Selasa, 15 Oktober 2024 - 18:09 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lahan Karet di Kalsel Terus Diberdayakan dengan Bibit Karet Unggul (foto:istimewa)

Lahan Karet di Kalsel Terus Diberdayakan dengan Bibit Karet Unggul (foto:istimewa)

BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – 80% dari 288 ribu hektar lahan karet, masih bisa disadap. Meski, produksi karet sangat menurun, dan sebaran lahan milik petani rakyat di kabupaten di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Hal ini terjadi, akibat usia pohon karet sangat tua, capaian 35 tahun lebih, paling rendah ditanam tahun 1990 silam, hingga tahun 1985. Padahal pohon karet efektif produksi berusia 20-25 tahun.

Melihat kondisi demikian, Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalsel H Hasan Yuniar mengaku, prihatin, sebab upaya pemerintah sangat terbatas. “Toh, jika dilakukan peremajaan tanaman karet, membutuhkan biaya besar dan waktu lama. Dana pemerintah sangat sedikit,” ucap H Hasan Yuniar, kemarin,

Baca Juga :  Peringati Puncak Hari Jadi ke-74 Tahun Provinsi Kalsel, Warga Padati Siring Nol Kilometer Banjarmasin

Menurutnya, peremajaan dari hulu ke hilir sangat sulit, bahkan tahun lalu peremajaan pohon karet hanya mampu 300 hektar. “Itu pun menggunakan dana APBD dan APBN sektor perkebunan. Padahal minimal peremajaan itu 50 persen dari 288 ribu hektar lahan yang ada di Kalsel,” tambah advokat ternama ini.

Peremajaan pohon karet pun tidak mungkin serentak, sebab petani membutuhkan penghasilan sadap karet. “Petani punya kebun, dan perusahaan tidak punya kebuh. Sedang kebutuhan suplai karet ke satu pabrik harusnya 3 ribu ton,” jelas alumni Fakultas Hukum ini.

Baca Juga :  Kalteng Usulkan Pembangunan Jalan Tol Penghubung ke-IKN, Begini Potensinya

Untuk itu, Ia berharap, instansi berwenang dapat menangani persoalan petani karet dan lahan karet. “Jika penghasilan petani lancar, rata-rata mampu mendapatkan 15 kilogram sadap karet perhektar. Jadi walau harga sekarang hanya Rp7 ribu per kilogram, tapi itu bisa survive,” sebutnya.

Jika dihitung upah harian saja, sambungnya, maka akan mendapatkan uang lebih dari Rp100 ribu per harinya. “Ini sangat menjanjikan dalam sadap karet untuk petani,” ujarnya.

Hasan berharap, harga karet dapat booming ke depan, seperti tahun 2008 dan 2012 harga karet (bokar) mencapai 5 dolar per kilogram.

Editor : Afdiannoor

Berita Terkait

STIHSA Gandeng Masyarakat Dayak HST, Perkuat Kesadaran Hukum
Berawal dari Tiga Ekor, Sertu Edy Karyani Sukses Besarkan Usaha Ternak Kambing
Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi, Dinsos Kalsel Gelar Rakor Pemberdayaan Keluarga
Faktor Penyebab Pembelian Gabah di Bawah HPP
Pemkab Murung Raya Siap Jalani Audit Keuangan, Gelar Entry Meeting dengan BPK RI
Tren Impor Kurma Meningkat Jelang Puasa
Kuliner Banjar Unjuk Gigi di TMII, Pemprov Kalsel Promosikan Patin Baubar hingga Ketupat Kandangan
Glamping hingga Kafe, Kalsel Park Siap jadi Wisata Andalan Baru di Kalsel

Berita Terkait

Rabu, 19 Februari 2025 - 00:23 WITA

STIHSA Gandeng Masyarakat Dayak HST, Perkuat Kesadaran Hukum

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:41 WITA

Berawal dari Tiga Ekor, Sertu Edy Karyani Sukses Besarkan Usaha Ternak Kambing

Selasa, 18 Februari 2025 - 07:29 WITA

Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi, Dinsos Kalsel Gelar Rakor Pemberdayaan Keluarga

Selasa, 18 Februari 2025 - 00:35 WITA

Faktor Penyebab Pembelian Gabah di Bawah HPP

Senin, 17 Februari 2025 - 17:19 WITA

Pemkab Murung Raya Siap Jalani Audit Keuangan, Gelar Entry Meeting dengan BPK RI

Berita Terbaru

Kunjungan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina di RS Amanah yang hampir rampung.

Banjarmasin Bungas

RS Amanah Hampir Rampung, Siap Pekerjakan 500-1000 Warga Banjarmasin

Selasa, 18 Feb 2025 - 19:50 WITA