BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Siang itu surya berapi sinarnya, tiba-tiba redup langit kelam, hati yang bahagia terhentak seketika, malapetaka seakan menyelinap,” nada sendu lagu “Bing” ciptaan almarhum Titiek Puspa seolah mengiringi kabar duka yang menyelimuti dunia pers Banua.
H Ari Taruna Taufik, Pimpinan Perusahaan Online Kalimantanpost.com sekaligus Wakil Pimpinan Redaksi Surat Kabar Harian Kalimantan Post, telah berpulang ke rahmatullah pada Minggu, 13 April 2024, di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan sejawat, hingga kalangan luas yang mengenalnya. H Ari, putra kedua tokoh pers Banua almarhum HM Taufik Effendi, dikenal sebagai sosok yang hangat dan bersahaja.
Ia tak pernah membedakan teman, baik itu wartawan, aktivis, birokrat, tokoh masyarakat, maupun warga biasa. “Beliau selalu membuka diri, tanpa sekat dan tanpa pamrih,” kenang Pimpinan Umum Kalimantan Post, H Troy Satria, yang juga kakak kandung almarhum.
Troy mengaku sangat kehilangan sosok adik yang bukan hanya ramah, tetapi juga penuh dedikasi bagi kemajuan media yang mereka rintis bersama setelah kepergian ayah mereka almarhum. “Beliau adalah panutan bagi banyak jurnalis muda,” tambahnya dengan nada penuh haru.
Kehangatan H Ari Dirasakan di Internal Kalimantan Post.
Pemimpin Redaksi Kalimantan Post Dra Hj Sunarti sangat kehilangan almarhum yang sering berdiskusi untuk memajukan Media Cetak dan Online Kalimantan Post ” Diskusi yang hangat diselingi humor , dan kita jajaran redaksi tidak dibebani macam macam , kreativitas kita sangat dihargai” ungkap Sunarti sedih.
Senada disampaikan Redaktur Pelaksana Kalimantan Post, Drs H Zainal Akli yang mengenang almarhum sebagai pimpinan yang sederhana dan tidak “neko-neko.” “Almarhum orang baik. Kami di redaksi merasa tenang dan terayomi. Dia suka humor, tapi tak pernah mencampuri urusan redaksi,” ujar Akli dengan suara lirih.

Hubungan baiknya juga terjalin dengan media lain
Mercurius, Redaktur Hukum dan Kriminal Barito Post, mengenang H Ari sebagai pribadi yang humoris dan tak pernah pilih-pilih teman. “Meski beliau pengusaha, saya yang hanya wartawan biasa tetap diajak bercanda. Dia sering menyapa lewat komentar di Instagram saya,” tutur Mercurius yang sering ngopi bareng almarhum.
Tak hanya di dunia pers, H Ari Taruna juga dikenal di kalangan pengusaha dan musisi. Sebagai anggota HIPMI dan Partai Golkar Kalsel, ia memiliki jaringan pergaulan yang luas.
Gusti Ervin Wardhana, sahabat sekaligus ipar almarhum, mengaku terpukul atas kepergiannya. “Intinya almarhum orang baik, humoris, dan setia kawan. Saya tak bisa berkata apa-apa lagi,” ucap putra pendiri Banjarmasin Post Group, Pangeran H Rusdi Effendi, dengan nada penuh duka.
Di kalangan musisi, H Ari juga meninggalkan kesan mendalam
Dani, mantan basis Big Boys, mengenang pertemuan terakhirnya dengan almarhum. “Tadi malam saya ketemu beliau (almarhum,red) makan pecel di Kamboja bersama Tedy, adik almarhum,” ujar Dani melalui grup WhatsApp.
Drummer Gigi, Gusti Hendy, hingga musisi lain seperti Tono (The Stim), Hendra (Alaska), dan Arul Efansyah (X Real) turut menyampaikan duka cita.
Bahkan Hakim Amrullah mengirimkan gambar gambar ketika almarhum bersama teman teman musisi , pengusaha dan lainnya saat makan dan ngopi bersama di warung sebrang rumah nya Jalan Andalas , Banjarmasin
Jenazah H Ari Taruna disalatkan pada Senin, 14 April 2024, di Ruang Induk Masjid Al Jihad, Jalan Cempaka, Banjarmasin, usai Salat Dzuhur, dan dimakamkan di Alkah Aissiyah Cabang Banjarmasin 4, Jalan A Yani Km 21, Liang Anggang, Banjarbaru. Doa dan ucapan belasungkawa mengalir deras, menggambarkan betapa besar kehilangan atas kepergian tokoh rendah hati ini.
Seperti lirik lagu “Bing” yang mengalun pelan, “Tiada hari seindah dahulu lagi, tiada mungkin kembali, tiada nama seharum namamu lagi, tiada lagi, tiada Ari lagi,” dunia pers Banua kini hanya bisa menerima kenangan manis dari sosok H Ari Taruna Taufik, putra terbaik yang telah pergi untuk selamanya.
Jajaran pimpinan perusahaan dan redaksi bomindonesia.com turut berdukacita sedalamnya.
Penulis : Vino Mustaine
Editor : Mercurius