BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Di tengah krisis energi global dan upaya transisi menuju energi ramah lingkungan, Indonesia mulai menatap serius potensi tambang uranium sebagai sumber daya strategis untuk pengembangan energi nuklir. Uranium, sebagai bahan baku utama reaktor nuklir, ternyata tersimpan dalam jumlah signifikan di beberapa wilayah Indonesia.
Menurut data dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), provinsi Kalimantan Barat dan Bangka Belitung menjadi dua wilayah yang disebut memiliki indikasi kuat keberadaan uranium dalam jumlah ekonomis. Bahkan eksplorasi awal menunjukkan bahwa potensi ini cukup menjanjikan untuk mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di masa mendatang.
“Indonesia tidak hanya kaya batu bara dan migas, tetapi juga memiliki cadangan uranium yang dapat menjadi solusi jangka panjang untuk kebutuhan energi bersih nasional,” ujar pakar energi nuklir dari BRIN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pentingnya pemanfaatan uranium ini tak lepas dari rencana pemerintah dalam menyusun strategi energi nasional jangka panjang, di mana nuklir disebut sebagai opsi terakhir namun krusial ketika sumber energi fosil mulai melemah.
Selain itu, keberadaan uranium juga menjadi aset geopolitik yang harus dikelola dengan hati-hati. Proses eksplorasi dan pemurnian uranium memerlukan pengawasan ketat dan kerja sama internasional agar tetap dalam koridor damai dan non-militer.
Meskipun saat ini Indonesia belum mengoperasikan PLTN secara komersial, langkah-langkah awal seperti riset reaktor eksperimental dan penguatan regulasi nuklir sudah mulai digulirkan. Pemerintah juga menggandeng lembaga internasional seperti IAEA (International Atomic Energy Agency) untuk memastikan standar keamanan dan pemanfaatan uranium sesuai hukum internasional.
Dengan dorongan teknologi dan kebijakan yang progresif, tambang uranium di Indonesia berpotensi menjadi kunci transformasi energi nasional menuju era energi bersih, mandiri, dan berkelanjutan.
Editor : Sukmahid