BOMINDONESIA.COM, RUSIA – Kapal selam nuklir Rusia kini mendekati Amerika Serikat (AS). Dua kapal selam angkatan laut pasukan Presiden Vladimir Putin, satu dipersenjatai dengan rudal nuklir, dilaporkan telah menyelesaikan pelayaran di bawah es Arktik untuk dipindahkan dari Laut Barents, yang berada di perbatasan Rusia-Norwegia, ke Samudra Pasifik.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pemindahan dua kapal selam bertenaga nuklir sebagai bagian dari Ocean-2024, latihan strategis selama seminggu yang berlangsung di Samudra Pasifik dan Samudra Arktik. Pemindahan terjadi saat Moskow dan Washington memanas karena perang Ukraina, di mana keduanya mengerahkan pesawat pengebom berkemampuan nuklir di Eropa Utara dan Asia Timur Laut serta melakukan proyeksi kekuatan di sekitar wilayah Arktik yang membeku.
Mengutip laman AS, Newsweek, pelayaran tersebut menempuh jarak lebih dari 4.000 mil laut. Di mana kapal selam Imperator Aleksandr III dan Krasnoyarsk tiba di “rumah baru” mereka di Semenanjung Kamchatka di Timur Jauh dari Laut Barents di barat laut.”Selama pemindahan, kedua kapal selam menggunakan rute yang melewati perairan enam laut Arktik dalam kondisi es yang sulit,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Kamis (19/8/2024).
Meski tak disebutkan jelas, enam Laut Arktik ini diyakini mencakup antara lain Laut Barents, Laut Kara, Laut Laptev, Laut Siberia Timur dan Laut Chukchi. Semuanya merupakan laut marjinal Samudra Arktik, yang terletak di sepanjang pantai utara Rusia yang panjang.
Khusus Laut Chukchi, wilayah perairan ini berbatasan dengan AS. Laut tersebut berada di utara Selat Bering, jalur air yang memisahkan Semenanjung Chukchi Rusia di barat dan Alaska di timur, yang menghubungkan Samudra Pasifik di selatan dan Samudra Arktik di utara.
Perlu diketahui, Imperator Aleksandr III adalah kapal selam rudal balistik kelas Borei seberat 24.000 ton.Kapal ini dipersenjatai hingga 16 rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan setiap rudal membawa paling banyak enam hulu ledak nuklir.
Kelas Borei adalah kapal selam rudal balistik generasi pertama yang dibangun pada era pasca-Soviet. Jenis senjata ini merupakan salah satu dari tiga bagian dari triad nuklir Rusia.
Imperator Aleksandr III, yang juga dikenal sebagai Kaisar Alexander III, adalah kapal selam kelas Borei ketujuh dan terbaru yang diluncurkan pada Desember 2022.
Sementara itu, Krasnoyarsk adalah kapal selam rudal jelajah kelas Yasen seberat 13.800 ton, kapal selam generasi baru lainnya untuk angkatan laut Rusia. Kapal selam ini memiliki 32 tabung vertikal untuk meluncurkan berbagai rudal antikapal dan serangan darat jarak jauh, termasuk rudal hipersonik.
Krasnoyarsk sendiri diluncurkan pada Juli 2021 dan mulai bertugas pada Desember 2023. Kelas Yasen dianggap sebagai kapal selam serang Rusia yang paling canggih, kuat, dan senyap, terutama dalam hal kemampuan siluman yang setara dengan kapal selam Barat terbaru.”Pemindahan dua kapal selam Rusia tersebut telah direncanakan sejak awal dan diharapkan akan dilakukan pada musim gugur ini, menyusul pemindahan serupa pada tahun 2022 dan 2023,” kata seorang analis pertahanan independen dan mantan perwira angkatan laut Norwegia, Thord Are Iversen.
Pemindahan kapal selam Rusia yang kuat mendekati pantai Amerika tanpa terdeteksi bisa menjadi bencana dalam krisis antara kedua belah pihak. Hal ini sebelumnya telah disadari AS, di mana negeri itu kini mendorong Angkatan Laut untuk membangun kembali Armada Kedua pada tahun 2018 gune beroperasi di Pantai Timur dan Samudra Atlantik Utara.
Tahun lalu, kepala Komando Utara AS saat itu Jenderal Glen VanHerck, memperingatkan bahwa Rusia dapat mengerahkan kelas Yasen ke Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik dan berpatroli di lepas pantai AS secara terus-menerus dalam dua tahun setelahnya. Armada Pasifik AS sendiri disebutnya telah melemah setelah Uni Soviet dibubarkan.
Editor : Mercurius