BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Data Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales mencapai 70.892 unit, turun 5,1% secara tahunan dibanding Maret 2024 yang mencatat 74.720 unit. Secara bulanan penjualan menurun sebesar 2% dibanding Februari 2025.
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menyebutkan penurunan penjualan mobil disebabkan pelemahan daya beli masyarakat dan ketidakpastian seputar kebijakan Opsen Pajak yang menjadi kekhawatiran di kalangan konsumen.
“Penurunan penjualan mobil pada Maret 2025 sepertinya akibat penundaan buying yang dipengaruhi oleh pelemahan daya beli masyarakat (sbg faktor utama), Lalu, adanya dugaan kekhawatiran atas ketidakpastian Opsen Pajak,” ucapnya.
Menurutnya, efek musiman Ramadan yang biasanya mendongkrak penjualan, tahun ini tidak cukup kuat. Masyarakat tampaknya lebih memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok, apalagi setelah sebelumnya melakukan pembelian saat awal tahun ketika banyak event otomotif dan promo besar.
“Banyak konsumen masih menghadapi bunga pembiayaan yang tinggi, sehingga menunda keputusan untuk membeli mobil,” ujarnya.
Ia berharap, peluang pertumbuhan masih terbuka di segmen-segmen tertentu, terutama mobil listrik (EV) low segment dan kendaraan LCGC (Low Cost Green Car).