Tahukah Kamu Kalau Orang Indonesia Ternyata Pendiri Kota Filipina? Begini Kisahnya

- Jurnalis

Sabtu, 28 Desember 2024 - 14:48 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penamaan Kota Manila berasal dari kata fi’ amanillah yang berarti dibawah lindungan Allah SWT (Foto Istimewa)

Penamaan Kota Manila berasal dari kata fi’ amanillah yang berarti dibawah lindungan Allah SWT (Foto Istimewa)

BOMINDONESIA.COM, MANILA — Filipina adalah ibukota Kota Manila. Yang mendirikan adalah orang Indonesia dari Minangkabau yang bernama Raja Sulaiman.

Penamaan Kota Manila berasal dari kata fi’ amanillah yang berarti dibawah lindungan Allah SWT. Namun kedigdayaan Raja Sulaiman dan Islam di Filipina Sirna seiring dengan datangnya armada besar Spanyol ke wilayah tersebut.

Dikutip dari Wikipedia, Raja Sulaeman adalah Raja ke-14 Kerajaan Manila dan berasal daripada keluarga kerajaan Maynila, Tondo dan Namayan. Sebelum bangsa Spanyol datang pada tahun 1570an, Raja Sulaeman merupakan pemerintah ke-14 Kota Manila, sebuah kerajaan Tagalog-Muslim yang berdiri sejak tahun 1258.

Baca Juga :  Komandan Garda Revolusi Islam Iran Esmail Qaani Masih Hidup, Sempat Diklaim Israel Tewas di Lebanon

Raja Sulaeman, kadang-kadang disebut sebagai Rajah Soliman merupakan cucu dari Abdul Bolkiah dari Kesultanan Brunei, putra dari Sulaiman Bolkiah dan Laila Menchanai (putri Kesultanan Sulu).

Ia juga mempunyai keturunan Tagalog dan merupakan cucu kepada Rajah Lontok dan Dayang Kalangitan (pemerintah Kerajaan Tondo dan Namayan) di Pulau Luzon, Filipina.

Kedatangan bangsa Spanyol yang dipimpin Martín de Goiti dan Juan de Salcedo ke Filipina disambut baik oleh Raja Sulaeman. Raja Sulaeman menjalin kerjasama dan menawarkan rempah ratus kemereka serta dayang-dayang sebagai hadiah.

Tetapi setelah beberapa minggu kemudian, Raja Sulaeman mulai sadar bahawa Spanyol sudah mengambil kesempatan dan mencoba untuk merebut kota Manila karena faktor kekayaan hasil buminya. Pada akhirnya Raja Sulaeman melancarkan serangan kepada bangsa Spanyol di Manila.

Baca Juga :  Dunia Sepatu Buka Toko Baru dengan Konsep Outlet/Supermarket Sepatu di Seberang Pasar Kuripan

Meski begitu, Raja Sulaeman, benar-benar Muslim berhati singa, tidak takut. Beberapa tahun kemudian, dia melawan Spanyol lagi. Dia meminta kepala suku lain dari Hagonoy, Macabebe dan barangay tetangga Bulacan dan Pampanga lainnya untuk memperjuangkan kebebasan mereka bersamanya. Namun pamannya, Raja Lakandula dari Tondo, tidak membantunya.

Dalam pertempuran sengit di Bangkusay, Tondo, Sulaiman tewas. Dia mati berjuang untuk kehormatan dan kebebasan negerinya. Dia adalah salah satu Pahlawan Filipina paling pemberani.

Editor : Mercurius

Sumber Berita: Berbagai Sumber

Berita Terkait

DePA-RI Jalin Kerja Sama Internasional dengan Beijing Lawyers Association
Harga Minyak Turun Bisa Picu Resesi
Mengapa Lagu “Selamat Hari Lebaran” Jarang Diputar Utuh? Ternyata Liriknya Kritik Pemerintah
Minyak Dunia Stabil Harganya
Oei Hui-lan, Putri Raja Gula Semarang yang Jadi Ibu Negara China
Gempa Dahsyat 7,7 Magnitudo Guncang Myanmar dan Thailand, Ratusan Korban Jiwa Diduga Tewas
Timnas Indonesia Tumbangkan Bahrain 1-0, Gol Tunggal Ole Romeny Bawa Garuda Berjaya!
Pemimpin Hamas Tewas Diserang Rudal Israel saat Lagi Shalat

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 11:54 WITA

DePA-RI Jalin Kerja Sama Internasional dengan Beijing Lawyers Association

Senin, 7 April 2025 - 22:30 WITA

Harga Minyak Turun Bisa Picu Resesi

Jumat, 4 April 2025 - 20:06 WITA

Mengapa Lagu “Selamat Hari Lebaran” Jarang Diputar Utuh? Ternyata Liriknya Kritik Pemerintah

Kamis, 3 April 2025 - 06:53 WITA

Minyak Dunia Stabil Harganya

Rabu, 2 April 2025 - 14:43 WITA

Oei Hui-lan, Putri Raja Gula Semarang yang Jadi Ibu Negara China

Berita Terbaru