BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Tukin (Tunjangan Kinerja) untuk dosen di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) hingga kini tak kunjung cair. Sebab itu Aliansi Dosen ASN Kemdikti Saintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) mengadukan persoalaan tersebut kepada Fraksi NasDem DPR RI. Mereka berharap Fraksi NasDem bisa memperjuangkan aspirasi mereka sehingga Tukin segera dicairkan.
“Kami juga menyampaikan kepada Fraksi NasDem, hanya dosen di Kemendikti Saintek saja yang belum mendapatkan Tukin. Sementara teman-teman yang lain sudah mendapatkan Tukin,” ujar Wakil Ketua ADAKSI Anggun Gunawan, dalam keterangannya, seperti dilansir metrotvnews.com
Anggun pun membantah bila para dosen saat ini sudah sejahtera. Kenyataannya kata dia, gaji yang mereka terima selama ini berkisar antara Rp 2.000.0000 hingga Rp 3.000.000.
“Jadi kalau kita lihat dosen tanpa Tukin itu sangat memprihatinkan karena memang mereka hanya mendapatkan gaji sekitar Rp2.000.000-3.000.000. Kalau dosen yang senior mungkin dapat Rp3.000.000-4.000.000. Ada orang yang mengatakan bahwa dosen itu sudah sejahtera dengan adanya regulasi Serdos (Sertifikasi Dosen),” ucapnya.
Menurutnya, untuk memenuhi Serdos mereka harus memenuhi sejumlah persyaratan dan membutuhkan waktu cukup lama. “Kalau kita pahami lagi Serdos itu memiliki banyak syarat, ada syarat Bahasa Inggris, dan tes lain lagi, seperti Pekerti (Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional) termasuk juga ada tes potensi akademik,” imbuhnya.
“Kemudian untuk mendapatkannya membutuhkan waktu cukup lama dan harus ngantre dulu. Rata-rata teman dosen yang ingin mendapatkannya sudah mengabdi antara 4-5 tahun. Ya, kondisinya kami harus puasa, hidup prihatin untuk mencapai level itu,” tutupnya.