BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Pengamat penerbangan Alvin Lie merespon target pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat pada momen libur natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).
Menurut Alvin, target itu akan semakin menekan bisnis maskapai yang saat ini kurang sehat. Ia mengingatkan trafic penerbangan saat momen liburan besar hanya terjadi satu arah atau pemberangkatan saja. Sementara, penerbangan pulangnya kerap kosong penumpang. “Padahal maskapai penerbangan bisa hidup kalau rute berangkat dan kembali sama-sama mengangkut penumpang,” ucap Alvin.
Dengan kondisi seperti itu, menurutnya maskapai sudah mengalami kerugian. Untuk itu, dia menilai target pemerintah dalam menurunkan harga tiket pada nataru ini dinilai kurang relistis.
Ia menyebut, kebijakan itu bisa berdampak pada bangkrutnya perusahaan di sektor penerbangan. “Ini kalau jalur pulangnya kosong, biaya berangkatnya sudah kembang kempis disuruh turun harga lagi, kolaps nanti,” jelasnya.
Alvin mengatakan harga tiket pesawat dari maskapai sebetulnya tidak mengalami kenaikan harga sejak tahun 2019 lalu. Sementara yang membuat tingginya harga tiket adalah pajak-pajak yang dibebankan kepada konsumen misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan tarif retribusi bandara untuk penerbangan domestik.
Belum lagi, katanya, pemerintah juga memberikan pajak tambahan terhadap avtur untuk penerbangan domestik. “Pajak-pajak itu tidak dibebankan kepada penerbangan luar negeri, melainkan hanya penerbangan tanah air. Jadi misalnya sama-sama pesawat Garuda dari Jakarta yang satu ingin ke Denpasar, yang satu ke Hongkong. Nah yang ke Hongkong itu tidak kena PPN, kan aneh,” ujar Alvin.
Alvin berpendapat dalam menurunkan harga tiket pesawat domestik sebetulnya sangat mudah jika pemerintah menghapuskan pungutan yang dibebankan ke konsumen.
Dengan begitu harga tiket pesawat dalam negeri juga lebih bersaing dengan harga tiket untuk penerbangan ke luar negeri. Kemudian, pemerintah juga bisa menggantikan pemasukan kas negara yang hilang dengan peningkatan kegiatan pariwisata di Indonesia. “Jadi ga perlu subsidi juga, dengan PPN saja yang dihapus itu otomatis tiket pesawat sudah turun 13-14% itu dampaknya langsung,” imbuhnya.