Target Harga Tiket Pesawat Turun di Momen Nataru

- Jurnalis

Rabu, 20 November 2024 - 18:35 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabin Pesawat Terlihat Nyaman untuk Dinikmati dalam Penerbangan (foto:istimewa/bomindonesia)

Kabin Pesawat Terlihat Nyaman untuk Dinikmati dalam Penerbangan (foto:istimewa/bomindonesia)

BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Pengamat penerbangan Alvin Lie merespon target pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat pada momen libur natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).

Menurut Alvin, target itu akan semakin menekan bisnis maskapai yang saat ini kurang sehat. Ia mengingatkan trafic penerbangan saat momen liburan besar hanya terjadi satu arah atau pemberangkatan saja. Sementara, penerbangan pulangnya kerap kosong penumpang.   “Padahal maskapai penerbangan bisa hidup kalau rute berangkat dan kembali sama-sama mengangkut penumpang,” ucap Alvin.

Dengan kondisi seperti itu, menurutnya maskapai sudah mengalami kerugian. Untuk itu, dia menilai target pemerintah dalam menurunkan harga tiket pada nataru ini dinilai kurang relistis.

Baca Juga :  Viral ! Detik-detik Jon Bon Jovi jadi Pahlawan, Selamatkan Wanita dari Upaya Bunuh Diri

Ia menyebut, kebijakan itu bisa berdampak pada bangkrutnya perusahaan di sektor penerbangan. “Ini kalau jalur pulangnya kosong, biaya berangkatnya sudah kembang kempis disuruh turun harga lagi, kolaps nanti,” jelasnya.

Alvin mengatakan harga tiket pesawat dari maskapai sebetulnya tidak mengalami kenaikan harga sejak tahun 2019 lalu.  Sementara yang membuat tingginya harga tiket adalah pajak-pajak yang dibebankan kepada konsumen misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan tarif retribusi bandara untuk penerbangan domestik.

Belum lagi, katanya, pemerintah juga memberikan pajak tambahan terhadap avtur untuk penerbangan domestik. “Pajak-pajak itu tidak dibebankan kepada penerbangan luar negeri, melainkan hanya penerbangan tanah air. Jadi misalnya sama-sama pesawat Garuda dari Jakarta yang satu ingin ke Denpasar, yang satu ke Hongkong. Nah yang ke Hongkong itu tidak kena PPN, kan aneh,” ujar Alvin.

Baca Juga :  Delapan Buaya Muara yang Lepas dari Penangkaran di Cianjur, Berhasil Ditangkap Pawang

Alvin berpendapat dalam menurunkan harga tiket pesawat domestik sebetulnya sangat mudah jika pemerintah menghapuskan pungutan yang dibebankan ke konsumen.

Dengan begitu harga tiket pesawat dalam negeri juga lebih bersaing dengan harga tiket untuk penerbangan ke luar negeri.  Kemudian, pemerintah juga bisa menggantikan pemasukan kas negara yang hilang dengan peningkatan kegiatan pariwisata di Indonesia.  “Jadi ga perlu subsidi juga, dengan PPN saja yang dihapus itu otomatis tiket pesawat sudah turun 13-14% itu dampaknya langsung,” imbuhnya.

Berita Terkait

Berawal dari Tiga Ekor, Sertu Edy Karyani Sukses Besarkan Usaha Ternak Kambing
Faktor Penyebab Pembelian Gabah di Bawah HPP
Tren Impor Kurma Meningkat Jelang Puasa
Kuliner Banjar Unjuk Gigi di TMII, Pemprov Kalsel Promosikan Patin Baubar hingga Ketupat Kandangan
Bidik TV News Resmi Diluncurkan, Hadirkan Berita Berimbang dan Tajam
AZKO Hadir untuk Warga Banjarmasin, Gelar AZKO DAY dan Perkenalkan BISA BAIK dengan AZKO
Menyediakan Layanan Keagenan, PTK Luncurkan Aplikasi MyPertamina Marine Services
Gunakan QRIS ShopeePay, Serba Seribu Bayar di Kasir

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:41 WITA

Berawal dari Tiga Ekor, Sertu Edy Karyani Sukses Besarkan Usaha Ternak Kambing

Selasa, 18 Februari 2025 - 00:35 WITA

Faktor Penyebab Pembelian Gabah di Bawah HPP

Senin, 17 Februari 2025 - 14:11 WITA

Tren Impor Kurma Meningkat Jelang Puasa

Minggu, 16 Februari 2025 - 15:36 WITA

Kuliner Banjar Unjuk Gigi di TMII, Pemprov Kalsel Promosikan Patin Baubar hingga Ketupat Kandangan

Sabtu, 15 Februari 2025 - 14:44 WITA

Bidik TV News Resmi Diluncurkan, Hadirkan Berita Berimbang dan Tajam

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Setelah Dilantik, Wali Kota Yamin Masuk Akademi Militer

Rabu, 19 Feb 2025 - 15:23 WITA

Pengamat Dr Didi Susanto (foto:bomindonesia)

Kalimantan Membangun

Dr Didi Susanto: Makan Bergizi Gratis Kebijakan Bagus

Rabu, 19 Feb 2025 - 14:17 WITA