Ini 10 kanal peninggalan Belanda di Banjarmasin
BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Sebelum Banjarmasin mendapat julukan ‘Kota seribu sungai’ kota ini terlebih dulu dikenal sebagai Kota Kanal oleh Kolonial Belanda.
Kanal sebagai elemen dari parit kota mulai dibangun. Tujuannya mempercepat dan memperlancar air sungai.
Kata Sejarahwan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Mansyur, Banjarmasin mulai dikembangkan sebagai kota kanal sejak tahun 1890 an, era Residen Kroesen memimpin Banjarmasin.
Mengetahui fungsi kanal yang dibuat oleh orang Banjar, orang Belanda sendiri akhirnya belajar dan mengembangkan kanal di Banjarmasin.
Belanda tahu orang Banjar mampu membuat kanal puluhan kilometer hanya dengan alat seadanya. Untuk memperlancar akses ke sungai.
Singkatnya sejumlah kanal dibangun dan diantaranya ada 10 kanal ditempatkan di kawasan pusat kota, yang merupakan sodetan pada lekukan sungai atau meluruskan aliran sungai.
“Dari 10 kanal tersebut, ditemukan 5 tipe ragam kanal yang dikembangkan di pusat Kota Banjarmasin. Hal ini menyebabkan perkembangan pola fisik maupun sosial,” ucap Mansyur.
Ia melanjutkan, Jejak sejarah Banjarmasin Tempo dulu kanal-kanal di kota Banjarmasin awalnya berfungsi ganda, selain untuk kepentingan pertanian sekaligus sebagai prasarana
transportasi, juga sebagai penampung dan penyalur air pada saat pasang, sehingga dapat mengurangi luapan air serta menghindari banjir.
Bahkan kanal juga berfungsi perlindungan untuk kepentingan pertahanan yang dibangun mengelilingi benteng sebagaimana Benteng Tatas, yang di bekas lokasinya kini berdiri Masjid Sabilal Muhtadin.
“Kanal berfungis ganda dan bahkan dibangun untuk benteng Tatas yang sekarang jadi Masjid Raya,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintahankolonial yang terdapat pada 10 lokasi dalam 5 tipologis kanal, yaitu Kanal Benteng/Kanal Tatas, Kanal Sutoyo/Kanal Teluk Dalam, Kanal Pirih/Antasan Bondan, Kanal Raden/Antasan Raden.
Kemudian Kanal Jafri Zamzam-Anjir Mulawarman, Kanal Pangambangan, Kanal Veteran/Pacinan, Kanal A.Yani/Ulin, Kanal Bilu/Kuripan, serta Kanal Awang.
Editor : Hamdani